Cegah Pernikahan Dini, Ratusan Siswa di Kendari Bertemu Kepala BKKBN Pusat

132

ZONASULTRA.COM, KENDARI-Sebanyak 250 siswa yang berasal dari 4 sekolah di Kota Kendari dan 1 sekolah dari Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara (Sultra), mengikuti kegiatan temu kader Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Mahasiswa melalui gebyar Genre tahun 2015 di Taman Kota Kantor Walikota Kendari, Sabtu( 14/11/2015).

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Sulawesi Tenggara Syahruddin menjelaskan, kegiatan itu merupakan salah satu ruang yang disediakan bagi siswa untuk menyalurkan kreatifitasnya.

Dikatakan, kegiatan yang diikuti 5 sekolah ini diawali dengan penampilan yel-yel masing-masing sekolah peserta temu kader dan penyajian sebuah drama yang berisi pesan untuk tidak melakukan nikah di usia muda.

Berdasarkan Sensus Nasional tahun 2012, kata Syahruddin angka melahirkan usia muda di Kota Kendari masih yang terendah di Sulawesi Tenggara dengan angka 25 per 1000 kelahiran, lebih rendah dari angka provinsi Sultra sebesar 44 per 1000 kelahiran.

“Angka kelahiran usia muda berdasarkan MDG,s sebesar 30 per 1000 kelahiran. Kota Kendari juga menunjukkan nilai positif pada angka pernikahan dini yakni 2,27 atau lebih rendah dari angka nasional sebesar 2,6” ujar Syahruddin.

Walikota Kendari Asrun mengatakan, program Penyiapan Kehidupan Bagi Remaja (PKBR) merupakan hal positif untuk menciptakan perilaku sehat remaja agar terhidar dari hal-hal negatif seperti sex bebas, narkotika, menikah dini dan HIV AIDS.

“Kegiatan ini memberikan pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan meliputi pemberian informasi PKBR, pendewasaan usia perkawinan, keterampilan hidup, pelayanan konseling, pengembangan jaringan dan dukungan serta kegiatan pendukung lainnya sesuai ciri dan minat remaja,” kata Asrun.

Sementara itu, Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty meminta Pemerintah Kota Kendari mempertahankan prestasi yang sudah dimiliki saat ini untuk menghadapi bonus demografi.

Surya mengatakan, pemerintah bertekad menggaungkan kembali program KB sebagai persiapan menghadapi bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya sekitar 2025-2045.

“Kalau mereka ini yang berusia kerja tidak berkualitas, tidak berkompetensi, tidak berkarakter, maka apa yang diramalkan oleh Bung Karno dulu, akan menjadi bangsa kuli,” tutur Surya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini