ZONASULTRA.COM, KENDARI – Walikota Kendari Asrun dilaporkan di Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Walikota Kendari 2017 oleh masyarakat kemarin, Senin (12/12/2016). Asrun dalam posisinya sebagai pejabat negara diduga menguntungkan salah satu pasangan calon walikota.
Menanggapi hal itu, Asrun mengatakan tidak merasa telah melanggar aturan sebab dirinya hanya datang dan tidak berbuat apa-apa di posko paslon walikota Adriatma Dwi Putra- Sulkarnain (ADP-Sul). Saat itu datang sebagai Ketua PAN Kendari dan tidak melakukan hal-hal yang menjurus ke kampanye.
“Saya kira kalau Panwas jeli, tidak ada pelanggaran disitu. Saya datang biasa saja hanya jabat tangan dan tidak berorasi,” kata Asrun di Rumah Jabatannya, Selasa malam (13/12/2016).
Asrun mengaku sebenarnya sudah lama mengajukan izin cuti untuk Desember dan Januari ke Gubernur namun tidak keluar-keluar izin tersebut. Bahkan surat izin cuti juga sudah disampaikan ke pusat tapi tak bisa karena yang lebih berwenang adalah Gubernur.
Izin cuti tersebut sebenarnya adalah hak yang harus diperhatikan oleh Gubernur sebagai pelayan masyarakat. Namun demikian kata Asrun, hal tersebut dibawa ke hal-hal positif saja sebab boleh jadi Gubernur sedang sibuk.
Sebelumnya, Walikota Kendari Asrun dilaporkan ke Panwaslih oleh La Ode Darmono yang mengatasnamakan Masyarakat Pemerhati Demokrasi Kota Kendari, Senin (12/12/2016) di Kantor Panwaslih Kendari. Asrun diduga tidak netral dan melanggar aturan kampanye dalam posisinya sebagai Walikota Kendari.
Asrun yang masih menjabat Walikota Kendari hadir dan menunjukkan dukungan dalam acara peantikan tim pemenangan pasangan calon walikota no. Urut 2 ADP-Sul. Foto pertemuan tersebut diposting oleh akun Dokter Cinta ke grup Facebook Sultra Watch.(B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose
