ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) merampungkan berkas perkara kasus penganiayaan terhadap Bripda Muhammad Fathurrahman Ismail. Fathurrahman tewas dianiaya dua seniornya di barak pengendalian masyarakat (Dalmas) pada awal September 2018.
Kasubbid Penmas Polda Sultra Kompol Agus Mulyadi mengatakan berkas itu ada dua yakni untuk tersangka Bripda Zulfikar dan tersangka Bripda Fislan. Berkas perkara itu dibawa Selasa tadi ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sultra.
“Ini baru tahap pertama, berkas itu akan diteliti jaksa selama maksimal 14 hari, bila ada yang kurang maka akan dilengkapi oleh penyidik kami, namun bila sudah lengkap maka masuk ke tahap P21 (berkas lengkap),” ujar Agus di ruangannya.
Setelah P21, akan masuk tahap dua yakni tersangka dan barang bukti diserahkan ke jaksa. Kata Agus, untuk sementara ini, dua tersangka tersebut masih ditahan di Rutan Polda.
Kanit 3 Subdit 2 Dit Reskrimum Polda Sultra AKP Gusti Sulastra mengatakan semua saksi sudah diperiksa dalam perkara itu yakni 12 orang. Berkas perkara ara itu berisi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tersangka dan saksi, hasil otopsi, hasil rekonstruksi, dan lainnya.
“Kedua pelaku dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan subsider pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Ancaman hukumannya di atas dari lima tahun penjara,” ujar Gusti di ruang kerjanya.
Seperti diketahui pada awal September, Muhammad Fathurrahan Ismail, anggota polisi Polda Sultra berpangkat brigadir tewas dianiaya dua seniornya. Diduga tewasnya Fathurrahman dipicu kecemburuan dari pelaku Zulfikar. (B)
