Fenomena Angin Berputar Terjadi di Perairan Pelabuhan Feri Torobulu

Fenomena Angin Berputar Terjadi di Perairan Pelabuhan Feri Torobulu
Fenomena Waterspout yang terjadi di langit perairan pelabuhan Torobulu, Kabupaten Konsel, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Jumat (1/4/2022).(Ismu/Zonasultra.com).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Fenomena waterspout atau angin berputar yang kerap dianggap sama sebagai angin puting beliung terlihat di perairan sekitar pelabuhan penyeberangan feri rute Torobulu-Tampo yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari dermaga pada Jumat (1/4/2022).

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kendari, Faizal Habibie meluruskan bahwa Waterspout kerap dikira sebagai angin puting beliung yang bertiup di atas permukaan air, tapi kenyataannya berbeda meskipun terlihat mirip.

“Kita sudah kasih warning terjadinya hujan sedang sampai lebat di sekitar Torobulu dari pukul 13.30 WITA. Fenomena angin berputar di laut itu namanya Waterspout, kalau di darat namanya puting beliung,” ungkapnya via pesan WhatsApp pada Jumat (1/4/2022).

BACA JUGA :  Buruh Tuntut Pemberian Izin Kerja, KSOP Tegaskan Tak Lagi Punya Wewenang

Berdasarkan informasi yang dihimpun awak Zonasultra.Com, fenomena tersebut kerap terjadi pada musim pancaroba. Waterspout hanya terjadi ketika ada kontak angin dengan air. Skala angin ini pun mikro, sehingga fenomena ini hanya dapat terjadi di atas danau, tambak, sungai, bendungan dan lainnya.

Sementara puting beliung memiliki kecepatan angin dan dampak kerusakan pada kisaran di bawah skala F-2 (Skala Fujita-2, menurut ahli tornado keturunan Jepang Tetsuya Fujita dari Universitas Chicago).

Dikutip dari CNN Indonesia, Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer-BRIN, Erma Yulihastin menjelaskan bahwa sangat sedikit ditemui waterspout yang dapat bertahan lama atau bahkan berpindah dari air menuju darat.

BACA JUGA :  Kelompok Salangga dan Anawai Berdamai, Depan Kampus UHO Kembali Kondusif

Kelembapan atau uap air yang dihasilkan oleh suatu permukaan air cenderung memiliki karakteristik yang khas, maka waterspout yang pernah terbentuk di suatu area, memiliki potensi besar dapat terjadi lagi di wilayah tersebut.

Sejak lama peneliti menganggap air yang berada dalam putaran waterspout adalah air laut. Namun studi terkini menyatakan air yang mengapung dan membentuk waterspout merupakan kandungan air yang berasal dari awan. Air yang berkumpul dan terkondensasi menjadi awan berputar-putar dan membentuk waterspout. (B)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini