ZONASULTRA.COM, KEFAMENANU – Road Race Lintas Batas yang digelar di Sirkuit Oemanu – Kefamenanu, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU) memasuki babak final berlangsung luar biasa. Balap motor amatir ini disaksikan 15 ribu warga TTU dan sekitarnya serta dari warga negara tetangga, Timor Leste.
Kegiatan ini yang oleh Menpar Arief Yahya disebut sebagai crossborder event, dimaksudkan untuk menjaring wisatawan di perbatasan. Sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat di crossborder area.
“Dalan portofolio pariwisata, sport event ini masuk dalam kategori manmade, wisata buatan. Salah satu cara mempromosikan destinasi di perbatasan adalah event,” kata Menpar Arief Yahya.
Ada 17 Kelas yang dilombakan dibagi dalam tiga kategori, kelas pemula dan kelas open. Kelas pemula terdiri dari dua kelas, yaitu kelas bebek 2 tak standar (std) sampai 125cc pemula lokal dan kelas sport std sampai 155cc pemula lokal. Sedangkan kelas open terdiri dari kelas bebek 4 tak tuneup sampai 125cc pemula/sedeed, kelas bebek 4 tak tuneup sampai 150cc pemula/sedeed, kelas tak 2 std 116cc pemula/sedeed, kelas 2tak std sampai 125cc pemula/sedeed, kelas matic std sampai 130cc pemula/sedeed, kelas matic tuneup sampai 150cc pemula/sedeed, kelas 4 tak std sampai 130 pemula, kelas khusus king sampai 140cc, kelas sport std sampai 155cc open
Road Race Lintas Batas yang berlangsung 22-23 Juli 2017 ini, memperebutkan piala bergilir Kapolda NTT yang dijuarai Jems Buan Cendana dari Cendana AMP Speed Huruk Mulas, Piala Tetap Bupati TTU dimenangi Jimmy Halla dari RBRT 76 Dirga Motor Soe, dan piala tetap Kapolres TTU Cup Race 2017 diraih Rhyo Sonbay juga dari Cendana AMP Speed Huruk Mulas.
Dalam Road Race ini, diikuti 220 pembalap dari 17 tim sebagian dari Timor Leste. Pembalap dari Timor Leste sebanyak 27 pembalap ditambah manager dan kru dari Timor Leste sebanyak 127 orang. Sementara kelas yang diikuti 11 kelas dari 17 kelas yang dilombakan.
(Baca Juga : Aruk Grasstrack Motocross Int 2017 Bakal Diserbu Fans Stewart Juhes dari Malaysia)
Ketua Panitia Paulus Sumantri mengatakan, event yang rencananya jadi kegiatan tahunan ini berlangsung sukses dan lancar berkat dukungan penuh pemerintah daerah TTU, kepolisian dan Kementerian Pariwisata.
“Lomba berjalan lancar berkat dukungan banyak pihak, termasuk Kementerian Pariwisata, balapannya minim kecelakaan. Dan terima kasih Bapak Bupati akan menjadikan ini event tahunan. Kami akan melakukan evaluasi untuk perbaikan-perbaikan event selanjutnya,” ujar Paulus, Minggu (23/7).
Apa yang diharapkan Bupati Timur Tengah Utara Raymundus Sau Fernandes terhadap kegiatan ini nampaknya berhasil. Selain menjadi kegiatan hiburan bagi masyarakat, juga menggerakkan perekonomian. Dia mengungkapkan, dalam dua hari gelaran, hotel-hotel dan penginapan penuh, semua pedagang makanan yang ada di arena juga ludes terjual.
“Sport tourism memang menjadi andalan di TTU, tiap kali menggelar sport tourism selalu dilihat belas ribu orang. Sebentar lagi kami juga ada dua event lagi yaitu Grasstrack Lintas Batas dan Pacuan Kuda yang pasti akan disaksikan lebih banyak orang lagi,” ungkap Bupati Ray.
Bupati Ray menyadari bahwa wilayahnya minim akan destinasi wisata. Sebab itu pihaknya akan menggenjot dari sisi wisata buatan dari kekuatan kebudayaan dan sport tourism sebagai atraksinya untuk memikat wisatawan. Dengan dua kekuatan tersebut, dirinya optimistis akan bersumbangsih dalam menyumbang datangkan wisatawan mancanegara (wisman) melalui crossborder seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
“Kita rajin membuat event-event yang bisa menarik warga dari negara tetangga Timor Leste. Kami serumpun, kesukaan kami sama. Selain itu kami akan terus membenahi destinasi wisata. Saat ini kami juga ingin menggenjot wisata religi dengan membangun patung Yesus tertinggi di dunia serta membangun rumah-rumah ibadah untuk 5 agama,” kata Ray.
Sementara, Plt Asdep Analisa Data Pasar Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Ir. Sutarjo mengatakan, tidak salah bila mendukung penuh event sport tourism di perbatasan. Menurutnya, event olahraga cukup efektif menarik wisatawan crossborder.
(Baca Juga : Bupati TTU Akan Jadikan Road Race Lintas Batas (Crossborder) Event Tahunan)
“Kemenpar dengan senang hati terus mendukung kegiatan seperti ini. Kegiatan seperti ini selain bermanfaat bagi masyarakat, juga cukup membantu mendatangkan wisman yang tahun ini targetnya mencapai 15 juta wisman,” kata Sutarjo.
Sutarjo menambahkan, sudah tepat bila Menteri Pariwisata Arief Yahya menggenjot sport tourism dan festival di perbatasan karena terbukti bisa menjadi market potensial di daerah perbatasan termasuk NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste ini.
“Timor Leste sangat bisa diajak untuk terlibat dalam festival karena antara timur dan barat Pulau Timor memiliki budaya yang sama. Sport tourism kini juga bisa menjadi atraksi baru. Semuanya menjadi ajang untuk meningkatkan hubungan persahabatan yang lebih erat lagi bagi dua negara bertetangga ini,” kata Sutarjo.
Usai balapan, malam harinya Bupati Ray menggelar panggung hiburan di depan kantornya. Dalam penutupan ini, selain menyerahkan trophy untuk para juara, juga disajikan berbagai hiburan seperti dance, free style, live music dan penyanyi lokal dari Kefamenanu serta penampilan aneka kesenian yang disajikan masyarakat TTU dan juga dari negara bagian Distrik Oecusy yang berakhir hingga tengah malam. (*)