ZONASULTRA.COM, KENDARI – Upacara senat terbuka Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dalam rangka wisuda Program Doktor ke-17, Magister ke-46, Profesi Dokter ke-14, Sarjana ke-79 dan Pendidikan Vokasi ke-78 periode Juli – Oktober 2018 dilaksanakan selama dua hari, 30-31 Oktober 2018 di Auditorium Mokodompit UHO.
Hari ini, Rabu (31/10/2018) merupakan wisuda gelombang II yang diikuti oleh 757 lulusan. Seperti biasa setiap gelombang akan ada wisudawan terbaik.
1. Adi Kurniawan Wibowo, dengan nilai IPK 3,94 dan lama studi 4 tahun 2 bulan, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan;
2. Zulkifli Hafid, dengan nilai IPK 3,47 dan lama studi 4 tahun 2 bulan, Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum;
3. Usti Syah Putri, dengan nilai IPK 3,51 dan lama studi 3 tahun 2 bulan, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat;
4. Wa Ode Hasni, dengan nilai IPK 3,67 dan lama studi 3 tahun 1 bulan, Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan;
5. Indasari, dengan nilai IPK 3,48 dan lama studi 4 tahun 2 bulan, Jurusan Ilmu Lingkungan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan;
6. Niluh Putu Ayu Wardani, dengan nilai IPK 3,92 dan lama studi 4 tahun 1 bulan, Jurusan Tradisi Lisan, Fakultas Ilmu Budaya;
7. Mika Febryati Kadir, dengan nilai IPK 3,72 dan lama studi 4 tahun 1 bulan, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi;
8. Muhammad Iqbal, dengan nilai IPK 3,74 dan lama studi 4 tahun 3 bulan, Jurusan Teknik Geologi pada Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian;
9. Sainal Abidin, dengan nilai IPK 3,74 dan lama studi 3 tahun 2 bulan, pada Program Pendidikan Vokasi, Jurusan D-3 Statistika.
Rektor UHO Muhammad Zamrun mengatakan, lulusan ini merupakan bentuk tanggung jawab universitas kepada bangsa dan negara, sekaligus merupakan wujud karya utama UHO dalam menyelenggarakan kegiatan di bidang pendidikan.
(Baca Juga : Ini Daftar Wisudwan Terbaik UHO Periode Juli-Oktober 2018 Gelombang I)
“Namun gelar yang disandang bukan berarti kita berhenti untuk belajar dan berkarya, tetapi ini hanya sebagai dasar untuk mengkaji ilmu pengetahuan yang sangat kompleks sesuai dengan bidang keahlian masing-masing karena belajar itu berlangsung seumur hidup,” tutur Zamrun dalam sambutannya. (B)
