ZONASULTRA.COM, KENDARI – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari menggandeng dinas kesehatan setempat untuk menjaga kualitas air PDAM. Hal itu mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Kepala PDAM Kendari Damin menjelaskan ada dua kategori pemeriksaan, yaitu pemeriksaan bakteriologis dilakukan setiap bulan dan pemeriksaan kimiawi enam bulan sekali. Pemeriksaan ini diambil sampel melalui sumber water treatment plant (WTP) atau instalasi pengolahan air konsumen dan biasanya diambil 20 sampel dari konsumen.
“Sehingga itu yang kita dijadikan acuan, untuk dibawa ke laboratorium Dinkes untuk dilihat hasilnya bagaimana, apa layak dikonsumsi atau tidak,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/2/2017).
Damin menambahkan, jika sudah jauh dari WTP mencapai di atas 10 kilometer artinya airnya sudah terkontaminasi adanya bakteri, diakibatkan karena kebocoran pipa dan pipanya sudah tua.
Dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan kualitas air PDAM Kota Kendari, lokasi-lokasi sampel terdapat ada bakteri itu, pihaknya akan menindaklanjuti untuk mengganti pipa-pipa yang terindikasi ada kebocoran di lokasi tersebut.
Karena wilayah Kota Kendari cukup luas dan jangkauan karyawan cukup terbatas untuk menelusuri semua jaringan pipa, Damin berharap bantuan masyarakat ketika didapatkan ada bocoran air atau pipa di lokasi tersebut untuk diinformasikan secepatnya ke PDAM.
“Kami juga sudah membentuk tim penanggulangan kehilangan air yang bertanggung jawab di lokasinya masing-masing,” kata Damin.
Untuk diketahui, sampai saat ini PDAM dan Dinas Kesehatan Kota Kendari tetap melaksanakan kerjasama dan setiap tahun kedua pihak memperbaharui MoU. (B)
Reporter : Kasman
Editor: Jumriati
