ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sebanyak 28 orang wasit dan 16 pelatih orang pelatih olahraga bola voli dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti pelatihan di Kota Kendari selama empat hari sejak tanggal 11 Juli hingga 14 Juli 2019.
Ketua Panitia Pelatihan Ahmad mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas wasit yang handal dan berkompeten. Wasit berkualitas akan melahirkan sebuah pertandingan bola voli skala kabupaten, provinsi hingga nasional berjalan secara sportif tanpa adanya cela kecurangan.
Sementara pelatih yang memiliki kompeten dan kemampuan mempuni dapat melahirkan atlet bola voli yang mampu mengharumkan nama daerah ke kancah nasional hingga internasional.
“Pelatih diharapkan bisa menemukan dan memberikan pembinaan kepada atlet voli yang berbakat sejak dini di tempat ia berasal, sehingga populasi atlet voli bisa menyebar, pecinta voli menyebar akan otomatis olahraga ini semakin banyak diminati sehingga atlet bisa meraih prestasi level daerah dan nasional,” ungkap Ahmad kepada zonasultra saat ditemui dalam acara penutupan pelatihan, Minggu (14/7/2019).
Baca Juga : Honor Dibayar Tak Sesuai, Wasit Sepakbola Mengadu ke KONI Sultra
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Direktur Samapta Polda Sultra Kombes Pol Budi Wasono yang mewakili Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto sebagi Ketua Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sultra.
Kepala Bidang Perwasitan PBVSI Sultra Asri Diyni menjelaskan, saat ini kualitas wasit dan pelatih di Sultra sudah mengalami penigkatan, karena tahun ini pihaknya telah mengirim 10 orang wasit mengikuti pelatihan di Makassar guna mendapatkan lisensi nasional sebagai wasit. Sedangkan, 28 wasit yang dilatih saat ini masih dalam tahap untuk mendapatkan lisensi tingkat daerah di Sultra.
Kegiatan ini cukup memberikan dampak positif. Sebab, beberapa kabupaten yang selama ini belum ikut serta dalam kegiatan pelatihan wasit dapat ikut berpartisipasi yakni dari Kabupaten Buton Selatan (Busel), Konawe Kepualuan (Konkep), Muna Barat (Mubar).
PBVSI Sultra pun menargetkan seluruh wasitnya mendapatkan lisensi nasional agar dapat diturunkan dalam setiap pertandingan skala nasional.
“Kita ingin orbitkan mereka ke tingkat nasional, tentu ini bagian dari impian kami agar PBVSI dapat memberikan kontribusi nyata bagi daerah. Jadi kita harapakn setelah kembali ke daerahnya dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan selama pelatihan,” ungkapnya.
Perihal pelatih, ia menegaskan, seluruh pihak harus berkolaborasi dengan baik mulai dari wasit, pelatih, dan pemain. Sehingga peningkatan kapasitas ketiga unsur ini sangat penting guna menciptakan permainan yang sportif.
Saat ini PBVSI tengah mempersiapkan tim untuk menghadapi pra PON bola voli pasir dan indoor di Gorontalo dan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2019. Untuk prestasi tertinggi yang diraih PBVSI Sultra adalah lolos di PON Voli Pasir di Jawa Barat (Jabar) tahun 2017 lalu.
“Tentu persiapan ini kita untuk bisa masuk di PON 2020 di Papua mohon doa restu buat semua masyarakat Sultra,” pungkasnya.
Ditanyakan soal kaderisasi atlet, Asri mengungkapkan bahwa saat ini tidak sulit mencari pemain voli di Sultra. Sebab, olahraga ini merupakan olahraga masyarakat, masuk dalam kurikulum sekolah sehingga mengkader calon atlet dari tingkat dini SMP, SMA hingga mahasiswa dapat dilakukan berjenjang. (b)