ZONASULTRA.COM, BATAM – Kementerian Pariwisata makin fokus memasarkan pariwisata kepada wisatawan lintas batas (cross border). Usai serangkaian rapat koordinasi (Rakor) dengan semua instansi terkait yang berhubungan dengan wilayah perbatasan di Batam dan Bintan, Kemenpar langsung menggelar Launching PWI Terpadu Cross Border Batam Bintan di Batam View Beach and Resort, 18 Agustus 2017.
“Launching PWI Terpadu Cross Border ini digelar untuk mengembangkan pasar turis Malaysia dan Singapura, khususnya ke Batam dan Bintan,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata I Gede Pitana yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa, Kamis (17/8).
Program promosi terpadu ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Kemenpar dengan industri aksebilitas (ferry), pemerintah daerah, industri pariwisata terkait di Batam, Bintan, Singapura, dan Malaysia (Johor).
“Paket program promosi terpadu ini sudah merupakan paket finalisasi. Sebelumnya kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak penyeberangan ferry, hotel, travel agent dan pemda. Juga dengan berbagai pusat pembelanjaan, folf, EO, spa dan restaurant. Semua sudah siap dan kita segera launching paket program terpadu ini,” lanjut Pitana.
“Ada 161 paket promosi dan wisata yang siap ditawarkan untuk seluruh wisman. Paket mulai dari 20 Singapore Dollar atau sekitar Rp 190 ribu atau 134 Ringgit Malaysia (sekitar Rp 442 ribu) sudah bisa mengeksplore Batam,” promosi Pitana.
Harga ini adalah harga round trip dan sudah termasuk terminal fee. Pastinya harga yang sangat kompetitif ini akan sangat menarik bagi wisatawan asing untuk masuk ke Indonesia melalui wilayah cross border Batam Bintan.
Hal itu dibenarkan Rizki Handayani, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara.
“Sampai saat ini sudah ada 161 paket wisata dengan harga yang sangat menarik yang siap dinikmati para wisatawan dari Singapura dan juga Malaysia. Di samping dukungan yang luar biasa dari para pelaku industri pariwisata di Kepri, ada juga dukungan Ferry Operator seperti Batam Fast, Majestic Ferry, Citra Ferry dan Bintan Ferry. Mereka memberikan harga sangat special bagi wisatawan asing yang mau datang ke wilayah Kepri khususnya Batam, Bintan dan Tanjung Pinang pada hari biasa,” tutur Rizki Handayani.
Bidikan Batam dan Bintan ini bukan tanpa sebab. Saat ini, dua destinasi yang ada di Kepri itu ada di top 3 wisman terbesar di Indonesia dengan persentase 16 persen. Prosentasenya hanya kalah dari Bali 43 persen dan Jakarta 19 persen.
Puslitbang Kemenpar mencatat, pada semester I (Januari-Juni) 2017 Kepri sudah didatangi 1.011.908 jiwa wisatawan mancanegara (wisman). Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, jumlah pada semester satu tahun ini mengalami penurunan sekitar 1 persen atau 13.585 wisman. Namun, jika jumlah kunjungan pada Juni 2017 yang mencapai 180.313 wisman, didapati kenaikan 15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Menpar Arief Yahya juga ikut menyorot program promosi terpadu ini. Baginya, ini adalah jurus ampuh untuk menjaring wisman sebanyak banyaknya. “Dengan penggarapan yang baik, pertumbuhan wisatawan di Batam-Bintan bisa meningkat tiga kali lipat. Kita targetkan dapat menjaring tambahan 100.000 wisman dari Singapura dan Malaysia,” tutur Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Acara Launching terpadu ini rencananya akan dihadiri kurang lebih 150 peserta. Sebanyak lebih dari 40 tamu undangan berasal dari Malaysia, Singapura yang terdiri dari para jurnalis, wholesaler, agent, perwakilan kedutaan negara negara sahabat dan komunitas, pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota di Kepri, Industri Pariwisata, Perwakilan Asosiasi dan juga komunitas. (*)