Melebihi Target Nasional, Partisipasi Pemilih di Bombana Tembus 82 Persen

Melebihi Target Nasional, Partisipasi Pemilih di Bombana Tembus 82 Persen
RELASI KPU BOMBANA - Relawan demokrasi (Relasi) KPU Bombana menjadi pionir yang mampu mendongkrak jumlah partisipasi pemilih di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara di ajang Pemilu serentak tahun 2019. (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Partisipasi pemilih di Bombana pada Pemilu 2019 mencapai 82 persen. Angka ini melebihi target nasional yang hanya mencanangkan 77 persen.

Berdasarkan data tersebut, terjadi peningkatan sebesar 12 persen bila dibandingkan pada data partisipasi pemilih di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara (Sultra) 2018 lalu yang hanya mencapai 70,68 persen.

“Kesadaran berdemokrasi warga Bombana ternyata cukup tinggi. Buktinya, saat Pemilu 2019, April digelar, ada 82 persen pemilih yang tercatat berdasarkan data pemilih yang terhimpun dari 453 TPS (tempat pemungutan suara) yang tersebar di 22 Kecamatan, 143 desa/kelurahan,” ungkap Koordinator Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Masyarakat, KPU Bombana Abdi Mahatma di Rumbia, Kamis (23/5/2019).

Baca Juga : Andi Nirwana Dulang Puluhan Ribu Suara di Bombana

Koordinator Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Masyarakat, KPU Bombana, Abdi Mahatma
Abdi Mahatma

Abdi menjelaskan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Bombana untuk Pemilu 2019 adalah 100.439. Jika dikonversi, maka angka itu mencapai 82,15 persen atau total ada 82.512 ribu pemilih yang datang ke TPS pada 17 April 2019 lalu.

“Saya kira ini capaian membanggakan. Waktu Pilgub, dari 96.192 warga dalam DPT, hanya 67.984 yang tertarik ke TPS menyalurkan hak suaranya memilih gubernur dan wakil gubernur. Artinya, lepas dari adanya beberapa TPS di Bombana yang harus menggelar PSU, tapi secara umum kesadaran elektoral di daerah ini ternyata cukup tinggi,” tandas Abdi.

Menurutnya, tingginya angka partisipasi pemilih di Pemilu kali ini tidak lepas dari berbagai upaya KPU menggelar sosialisasi ke basis-basih pemilih. Melalui keterlibatan Relawan Demokrasi (Relasi), pihaknya mengajarkan masyarakat tentang pentingnya memilih termasuk tata cara mencoblos.

Tidak sebatas itu, tingginya partisipasi ini sekaligus membantah kekhawatiran beberapa pihak yang ragu akibat metode pemilihan yang dianggap rumit bisa membuat pemilih enggan ke TPS.

Baca Juga : 17 Wajah Baru Dominasi Kursi di Parlemen Bombana

“Kami merekrut 55 orang relawan demokrasi. Mereka bekerja di lima daerah pemilihan (dapil). Nyaris tiap hari, sejak Februari-April mereka keluar masuk kampung dan pemukiman di Bombana, mengedukasi warga soal pemilu. Hasilnya kita sama sama tahu,” tambah mantan jurnalis ini.

Ketua KPU Bombana, Aminuddin
Aminuddin

Ketua KPU Bombana, Aminuddin mengungkapkan bahwa pihaknya secara khusus juga telah melakukan sosialisasi ke berbagai titik. Setidaknya, sejak Januari 2019 ada 30 lokasi yang didatangi tim dari komisioner KPU guna mengajarkan warga soal Pemilu. KPU juga sempat menggelar kegiatan seperti lomba pentas seni, konser musik, Pemilu Run hingga lomba selfie di TPS. Semuanya bertujuan mendorong partipasi warga ke TPS.

“Mewakili kawan-kawan komisioner dan jajaran KPU Bombana, saya menyampaikan terima kasih kepada warga Bombana yang sudah berpartisipasi di Pemilu 2019 ini. Apresiasi juga kami berikan kepada para relawan demokrasi yang sudah bekerja keras mensosialisasikan pemilu. Termasuk tentu saja jajaran badan ad hoc yang tangguh mengerjakan semua tahapan Pemilu hingga pleno,” ujar Aminuddin.

#Peran Relasi

Hadirnya Relasi di ajang Pemilu 2019 di wilayah Kabupaten Bombana dinilai mampu medongkrak peningkatan partisipasi pemilih di daerah itu. Puluhan anggota Relasi yang mendapat mandat dari KPU setempat, terus memanfaatkan waktu untuk bersosialisasi secara persuasif kepada seluruh lapisan masyarakat selama tiga bulan.

Sebanyak 55 anggota Relasi terpilih dalam seleksi pada awal tahun 2019 itu dianggap mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya menyalurkan hak pilih saat masa pencoblosan pada tanggal 17 April 2019 lalu.

Melalui 10 basis pemilih dan tata cara menyalurkan pendidikan memilih yang diajarkan KPU. Relasi yang tersebar di lima Dapil di daerah itu pantang menyerah hingga menjelang detik-detik masa pencoblosan. Para relasi berpencar dari wilayah perkotaan hingga pelosok desa. Tak sedikit di antara mereka menyusuri hutan-hutan, menempuh sungai, pegunungan hingga berhasil melakukan sosialisasi di rumah warga.

“Ada 10 basis yang kami tempuh dalam tahap sosialisasi sebelum masa pencoblosan di Pemilu 2019. Dimana, setiap basis punya tanggung jawab masing-masing untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tata cara menyalurkan hak pilih dari lima jenis surat suara yang disediakan KPU,” Kata Muhammad Arham mewakili kalangan mantan Relasi KPU Bombana, Kamis (23/5/2019).

Arham menyebutkan 10 basis pemilih yang telah berjuang demi partisipasi pemilih seperti, basis pemilih pemula, pemilih perempuan, pemilih keluarga, basis pemilih komunitas pemilih marginal, pemilih keagamaan, pemilih penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus dan pemilih warganet (Nitizen). (A)

 


KONTRIBUTOR: MUHAMMAD JAMIL
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini