ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) sedang mengupayakan untuk membuka dua pintu masuk ke Wakatobi melalui rute penerbangan Makassar-Wakatobi-Kendari-Baubau dan sebaliknya.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan hal tersebut melalui rapat yang telah dua kali digelar terkait pemberhentian penerbangan Wings Air rute Kendari-Wakatobi. Rapat itu melibatkan pihak Pemprov, Pemda Wakatobi, Kadin Sultra, dan beberapa perwakilan kementerian.
Dalam rapat tersebut, persoalan penerbangan ke Wakatobi sudah direspon dan sudah mulai mengerucut bahwa ada kesepakatan untuk diberikan subsidi pada jalur tersebut. Kata Belli, mumpung ada masalah ini, pihaknya akan berupaya untuk membuka akses ke Wakatobi sebesar-besarnya.
“Saya kemarin usul sama teman-teman dirapat, kalau bisa penerbangan ini start-nya jangan dari Kendari. Start-nya dari Makassar. Jadi, Makassar-Wakatobi-Kendari-Baubau dan sebaliknya,” ucapnya di Kendari pada Rabu (20/7/2022).
Kata dia, hal tersebut dilakukan guna membuka dua pintu masuk ke Wakatobi yang selama ini monoton hanya satu pintu, yaitu Kendari-Wakatobi dan sebaliknya. Jika pihak Lion setuju akan hal tersebut, pihak Dispar Sultra akan bantu promosi Wakatobi khusus konsumen dari Makassar.
Selain itu, ia berharap bahwa penumpang pesawat dari Makassar dapat melihat Wakatobi sebagai tempat Weekend. Belli mengatakan bahwa Bupati Wakatobi sudah memberikan persetujuan terkait subsidi tersebut.
Jika diibaratkan gadis, Wakatobi adalah gadis paling cantik di Sultra yang diakui oleh kementerian pusat. Untuk itu, Belli mengimbau pada masyarakat Sultra khususnya di Wakatobi untuk menjaga agar Wakatobi bisa terus didatangi.
Pemberhentian penerbangan jalur Kendari-Wakatobi mengakibatkan banyak trip-trip wisatawan yang sudah dijadwalkan terpaksa di-cancel karena tidak ada wisatawan yang mau menyeberang lewat jalur laut. perekonomian juga terhambat, banyak souvernir yang tidak laku terjual.
“Kemarin ada kapal yang harusnya turunkan penumpang di Wakatobi karena tidak ada pesawat jadi terpaksa kembali lagi, otomatis tambah biaya. Jadi, ini bukan dampak kecil, ini dampaknya besar. Kami dari Pemprov terus berupaya semaksimal mungkin,” tutupnya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma