Ilustrasi
ZONASULTRA.COM, ATAMBUA – Para pecinta otomotif di Timor Leste dan Nusa Tenggara Timur harus siap-siap mendaftar. Itu karena, pertandingan akbar sport tourism di perbatasan Indonesia dan Timor Leste sebentar lagi bakal akan dilaksanakan tepatnya pada tanggal 12 hingga 13 Agustus 2017, mendatang di Sirkuit Haliwen Atambua.
Pertandingan dengan tajuk Atambua International Motocross dipastikan akan sangat seru. Pasalnya, ratusan crosser dari Timor Leste akan unjuk gigi bertarung dengan crosser dari Atambua. ”Kami juga akan menghadirkan crosser dari Australia sebagai bintang tamu, gaungnya sudah kami kabarkan ke Timor Leste dari sejak sekarang, jadi silahkan daftar untuk masyarakat Timor Leste, Dinas Pariwisata Belu siap melayani, hubungi kami dan kami akan layani,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Johanes Andes Prihatin.
Pria yang biasa disapa Jap itu mengatakan, sirkuit ini sangat ideal didatangi oleh para peserta dan wisatawan asal Timor Leste. Kata Jap, jarak dengan perbatasan Motaain hanya bisa ditempuh dengan waktu 30 menit. Sementara jika menggunakan pesawat, ini hanya 5 menit dari Bandara di Atambua. “Jadi ideal untuk wisatawan, dan arenanya luas, bisa menampung ribuan manusia,” kata Jap.
(Baca Juga : Wonderful Indonesia Crossborder Festival Batam Berdampak Positif)
Dari perbatasan hingga ke tempat acara, imbuh Jap, aksesnya juga bisa ditempuh dengan mudah dan semua infrastruktur jalan sudah baik. ”Saat ini pemerintah daerah juga sudah mempersiapkan kendaraan transportasi, tidak perlu mereka charter mobil, karena mikrolet sudah stand by ke tempat acara hanya memerlukan ongkos sebesar Rp 5.000, charter mobil pun banyak sekarang di Atambua,” ujar pria yang selalu berpenampilan klimis itu.
Untuk ke Indonesia, masyarakat Timor Leste juga tidak perlu gusar. Karena kebijakan bebas visa yang telah ditetapkan pemerintah untuk para wisatawan membuat Wisman Timor Leste bisa menyambangi Indonesia kapanpun.
”Perbatasan pun sudah dibuat bagus, lengkap dengan semua fasilitas dan pendingin AC,” kata Jap. Jika ingin menyambangi lewat Bandara Atambua, juga sangat efektif. Bisa berangkat dari Kupang maupun dari Bali dan untuk ke sirkuit balap hanya ditempuh dengan 5 menit saja.
”Tahun ini landasan akan kami perpanjang hingga 1.800 M dari 1.600 M. Saat ini masih Wings Air yang mendarat, semoga Garuda Indonesia juga bisa segera mendarat ke Atambua. Wings Air yang setiap hari ke Atambua juga selalu penuh hingga 100 persen setiap hari,” kata Jap.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, kini pariwisata di berbagai pulau di Indonesia semakin gencar dipromosikan. Saat ini, pariwisata di Indonesia diibaratkan sebagai celana. Bali merupakan kantung bagian kanan, Jakarta merupakan kantung bagian kiri, dan Kepri (Batam, Bintan) merupakan kantung bagian belakang. Tiga kantung utama itu acap kali disebut sebagai 3 Greater. ”Nah, sekarang harus banyak kantung-kantung lainnya,” kata Menpar Arief Yahya.
Membuat kantung-kantung baru merupakan suatu kewajiban bagi Kemenpar. Selain itu, Menpar Arief Yahya juga mendorong untuk memperbesar kapasitas kantung yang sudah ada. “Target besar harus diikuti dengan kesiapan 3A yang besar pula. Akses, Atraksi dan Amenitas,” katanya.
”Selain wisata budaya dan alam, salah satu potensi wisata yang bisa mendulang banyak wisatawan adalah konsep sport tourism. Konsep ini memadukan antara aktivitas olahraga dengan aktivitas turisme. Beberapa event sport tourism seperti ajang Wimbledon, F1 Racing, Rally Dakkar adalah contoh penyelenggaran sport tourism yang sukses,” katanya. (*)