Potensi Swing Voters di Sultra Tinggi, Siapa yang Bisa Merebut?

pilgub sultra, pilgub sultra 2018, ali mazi, asrun, rusda mahmud, won
Ilustrasi

pilgub sultra, pilgub sultra 2018, ali mazi, asrun, rusda mahmud, won Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Dari beberapa daerah yang menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, swing voters (suara mengambang) di Sulawesi Tenggara (Sultra) tergolong masih tinggi, terutama untuk pemilihan gubernur (Pilgub).

Manager KCI-LSI Network Denny JA, Rasmuddin menyatakan swing voters di Sultra masih cukup tinggi yang bisa menjadi peluang bagi kandidat gubernur dan wakil gubernur Sultra.

Ada tiga figur kuat yang dianggap mumpuni dalam Pilgub Sultra 2018 yakni Ali Mazi, Asrun dan Rusda Mahmud.

“Dari tiga nama hingga simulasi head to head kita menemukan fakta bahwa per hari ini di Sultra swing voters-nya masih cukup tinggi, bisa dikomparasi dengan hasil perolehan suara untuk masing-masing tiga figur tersebut belum mampu menyamai posisi swing voters di Sultra hari ini,” ujar Rasmuddin saat dikonfirmasi awak Zonasultra, Rabu (22/11/2017).

Bisa dikatakan swing voters masih unggul di Sultra daripada suara Ali Mazi, Asrun dan Rusda. Kesimpulan ini berdasarkan survei yang menggunakan metodelogi multistage random sampling dengan 800 responden dan margin of errornya kurang lebih 3,2 persen.

“Artinya siapa yang kemudian diantara tiga ini yang mampu memperoleh swing voters secara mayoritas tentu akan keluar sebagai pemenangnya,” ungkap Rasmuddin.

Melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif, KCI-LSI Network melihat ketiga figur di atas memenuhi kriteria popularitas. Dari tingkat pengenalan ke tokoh ini relatif kurang lebih sama, namun jika diurutkan Ali Mazi yang cukup tinggi di atas 80 persen kemudian disusul Asrun dan Rusda Mahmud.

“Namun ketika ditarik dari sisi aksepbilitas atau tingkat kesukaan dan penerimaan malah justru kebalik,” lanjut Manager KCI-LSI Network Denny JA ini.

Sebelumnya Ali Mazi unggul dari sisi popularitas atau tingkat pengenalan, namun ketika ditarik dari sisi penerimaan atau kesukaan justru Rusda Mahmud yang berada di posisi teratas dilanjutkan dengan Ali Mazi dan Asrun.

Popularitas dan aksepbilitas akan memunculkan keterpilihan seorang figur.
Selain itu, keterpilihan tokoh khususnya tiga nama tersebut dianggap sangat berpeluang maju karena mereka memiliki rekam jejak yang signifikan.

“Kita lihat bahwa tiga tokoh ini tidak terlepas dari dua variabel besar yakni variabel persepsi baik secara personal dan variabel mumpuni secara kemampuan dan kapasitas,” kata Rasmuddin.

Dua variabel di atas menjadi acuan referensi untuk menentukan pilihan, namun mayoritas orang memilih karena faktor personal. Secara persepsi personal Rusda Mahmud unggul, begitu juga dalam aspek kemampuan meskipun selisihnya tidak jauh dengan Ali Mazi dan Asrun.

Sementara itu, persepsi kemampuan ini berkaitan dengan kapasitas dan pengalaman figur dalam menjalankan pemerintahan. Baik Ali Mazi, Asrun dan Rusda memiliki latar belakang yang kurang lebih sama, pernah menjadi kepala daerah. Ali Mazi mantan Gubernur Sultra, Asrun mantan Wali Kota Kendari dua periode serta Rusda Mahmud mantan Bupati Kolaka Utara dua periode juga.

Selebihnya, figur lah yang berbicara untuk merebut swing voters guna meraih suara terbanyak agar keluar sebagai pemenang di Pilgub Sultra 2018. (A)

 

Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini