ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Putri Indonesia 2015 Anindya Kusuma Putri tampil berapi-api penuh semangat. Dia tidak sedang berkampanye politik, atau orasi kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), 18 April 2017. Dia mengajak mahasiswa UI untuk mempromosikan Wonderful Indonesia melalui media sosial.
“Kalian bisa menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, menjadi Blogger atau Video Blogger, untuk mempromosikan pariwisata Indonesia!” ajak Anindya, yang lahir di Semarang 3 Februari 1992 itu.
Peraih mahkota Putri Indonesia 2015, yang sanggup menembus 15 besar dunia di ajang Miss Universe 2015 itu gemes. Indonesia jauh lebih kaya, lebih indah, lebih keren dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara. Tetapi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih kalah dari Malaysia, Singapura dan Thailand. “Kalau mau bantu Indonesia menjadi lebih hebat dari negara-negara itu, ayo kita promosikan destinasi kita di medsos!” lagi-lagi ajak Anin.
Wakil Jawa Tengah di Putri Indonesia 2015 yang mengenakan baju krem dan sepatu sporty itu merasa yakin, Indonesia bisa menjadi yang terbaik di pariwisata. “Saya sudah jalan ke mana saja, di negara-negara Asia Tenggara! Saya pernah lihat culturenya Jepang! Saya tetap cinta Indonesia,” aku Anin, yang disambut tepuk tangan riuh.
“Kalian boleh coba underwater di Meksiko, Equador, Fiji, dimana saja! Raja Ampat dan Indonesia Timur jauh lebih hebat! Indonesia is the best,” sebut Anindya yang hobi menyelam dan bola basket itu. Ajakan untuk menghebohkan pariwisata Indonesia di medsos itu rupanya cukup menarik perhatian para mahasiswa.
Statemen Anindya Putri itu dibenarkan Don Kardono, Staf Khusus Menpar Bidang Komunikasi yang sama-sama di forum Pekan Komunikasi 2017, dalam Seminar PR-Vaganza oleh HMIK – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UI itu. “Anin benar! Raja Ampat adalah ranking 1 untuk destinasi snorkeling dunia versi CNN Travel,” sebut Don Kardono.
“Nomor 2, masih juga Indonesia, dengan Labuan Bajo Komodo! Nomor 3 baru Kepulauan Galapagos, di Samudra Pasifik Equador. Tahun 2017 ini, The Best Destination pilihan travellers di TripAdvisor adalah Bali. Mengalahkan London, Paris, New York, Roma, yang menjadi ikon pariwisata dunia!” jelas Don.
Don Kardono setuju 1.000% dengan Anin, untuk membuat Wonderful Indonesia dikenal dan menjadi top of mind, harus dipromosikan. Channel promosi yang paling efektif saat ini, media digital. Cara yang paling murah dan mudah menguasai content digital, adalah melibatkan semua pihak untuk promosi gratis di media sosial.
Tahun pertama 2015, menurut Don, 80% promosi Wonderful Indonesia diarahkan ke branding. Memperkenalkan produk destinasi Indonesia ke seluruh penjuru dunia. “Anda ke mana saja, melihat media apa saja, pasti ketemu Wonderful Indonesia!” jelas Don, sambil menunjukkan dokumen dan liputan media di London, Paris, New York, Berlin, Amsterdam, Tokyo, China, Singapura, Kuala Lumpur, dan lainnya.
Semua media digital yang menjadi trend setter dunia juga selalu bertemu dengan Wonderful Indonesia. “Dari Google, Youtube, TripAdvisor, Baidu, Ctrip, dan lainnya selalu berjumpa dengan national branding Indonesia! Mengapa harus menguasai digital? Sekarang orang search, share, book, sampai payment sudah melalui smart phone, sangat digital!” kata Don Kardono.
Tema seminar yang dimoderatori Izzaty Zephaniah itu sendiri sebenarnya adalah “The Art of Storytelling: Escalating Indonesia’s Tourism to The Next Level.” Don mencontohkan bagaimana New Zealand mendongkrak pariwisatanya melalui The Hobbit Village dengan cerita The Lord of The Rings. Lalu Belgia dengan patung Manneken Piss, Inggris dengan Stonehenge.
Phiphi Island Thailand dengan James Bond 2011. Petronas Twins Tower KL Malaysia dengan Tom Cruis Mission Impossible 2013. Korea Selatan dengan drama Sonata Winter 2009. “Kita punya success story di Belitung, dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang booming saat difilmkan,” jelas Don Kardono.
Terakhir, film Ada Apa Dengan Cinta (AADC-2), yang mempopulerkan destinasi baru di Gunung Kidul Jogjakarta. Semua karena kekuatan storyline. “Kunjungan Raja Salman Arab, belum lama, itu juga membangun story baru bagi travellers Arab Saudi, dan sekarang sedang kita promosikan di Arab, dengan tema Napak Tilas Raja Salman di Jakarta, Bogor, Bali dan sekitarnya,” kata Don Kardono.
Narasumber lain yang tampil adalah Benny S ButarButar, VP Corporate Communication PT Garuda Indonesia. Dia menyebutkan maskapai penerbangan full service ini akan support pariwisata Indonesia, karena pariwisata sudah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai core economy bangsa dan leading sector.
Industri penerbangan, kata dia, tidak bisa berdiri sendiri. Daerah yang punya destinasi juga harus menggelar banyak atraksi dan kegiatan untuk pariwisata. Sehingga ada keinginan orang untuk berwisata.
Sesi kedua, seminar itu menampilkan Marianne Admardatine, Ogilvy Public Relations Indonesia, Edwin Pieroelie, Klirkom Public Relations, Laura Kemp, Australian Embassy Jakarta.(*)