Sandiaga Uno Beli dan Kenakan Kampurui Khas Buteng saat Kunjungi Pameran AKI 2022 di Kendari

Sandiaga Uno Beli dan Kenakan Kampurui Khas Buteng saat Kunjungi Pameran AKI 2022 di Kendari
Menteri Perekonomian dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno saat berkunjung ke stand UMKM Kamoohu Saliwu "Nira Lakoo" milik Kabupaten Buteng pada Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 Kendari di Lippo Plaza Kendari, Jumat (26/8/2022).

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno membeli ikat kepala kampurui (sejenis blangkon) yang berasal dari Buton Tengah (Buteng) saat berkunjung di Stan UMKM Kamoohu Saliwu “Nira Lakoo” milik Kabupaten Buteng pada gelaran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022 Kendari, di Lippo Plaza Kendari, Jumat (26/8/2022).

Sandiaga Uno juga membeli kain hasil tenunan Kamoohu Saliwu ‘Nira Lakoo’, yang sama digunakan Presiden Joko Widodo pada upacara perayaan HUT ke-77 RI beberapa waktu lalu.

Kampurui tersebut dibeli langsung dengan harga Rp100 ribu, sementara kain tenun dibelinya seharga Rp350 ribu.

Ketua Kelompok Kamoohu Saliwu “Nira Lakoo” Kamusi mengatakan, kampurui yang dibeli dan dikenakan Sandiaga bermotif leja, yakni motif kotak-kotak yang khusus dipakai untuk lelaki dengan warna putih bergaris-garis hitam.

“Alhamdulillah kami sangat bangga, karena kain tenun khas Buteng sudah dipakai atau dipromosikan oleh Pak Menteri sendiri. Ini juga pendorong bagi kami untuk terus bekerja keras mengembangkan kain tenun ini,” ucap Kamusi saat ditemui di stannya.

BACA JUGA :  Lanal Kendari Salurkan 30 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Soropia

Lanjutnya, kain tenun yang sudah dijahit menjadi sarung yang dibeli oleh Menteri Sandiaga Uno juga memiliki motif sama dengan kampurui, yaitu motif leja. Sarung dengan motif dan warna yang sama seperti sarung tenun pelengkap baju adat dilomani yang dikenakan Jokowi saat upacara HUT ke-77 RI.

Kain tenun yang dibeli oleh Sandiaga Uno merupakan hasil tenunan dari Wa Ria, sementara penjahit kampurui tersebut ialah Saida. Keduanya merupakan anggota Kelompok Kamoohu Saliwu ‘Nira Lakoo’ yang saat ini telah beranggotakan kurang lebih 200 orang. Mereka semua warga Kecamatan Mawasangka Tengah yang terdiri dari sembilan desa dan satu kelurahan.

BACA JUGA :  Pemkot Minta Masyarakat Kurangi Resiko Bencana

Saat ini, Kelompok Kamoohu Saliwu aktif memproduksi kain tenun setiap harinya dengan pasar yang telah sampai di tingkat provinsi dan nasional. Motif yang diproduksi juga banyak, namun secara umum ada 5 motif utama yaitu tradisional perak (harga Rp250 ribu), motif bunga pagar (Rp300 ribu), bunga tangan (Rp350 ribu) songket (Rp500 ribu), dan pewarna dalam (Rp2 juta).

Selain itu, kelompok Kamoohu Saliwu juga memproduksi turunan kain tenun tersebut yang diproduksi menjadi kampurui, syal, selendang, bros jilbab, baju, sarung, dan lainnya.

Kamusi berharap kain tenun yang ada di Buteng saat ini bisa berkembang dan bersaing dengan kain tenun lain yang ada di Sultra, khususnya Kabupaten lain serta bisa dipakai oleh seluruh lapisan masyarakat. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini