ZONASULTRA.COM,LANGARA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep), Yasran Djamula menyayangkan sikap dinas pendidikan setempat yang tak memperhatikan nasib para siswa di SDN 1 Lansilowo Desa Tombaone, Kecamatan Wawonii Utara, yang sudah dua bulan bersekolah di balai desa. Pemilik lahan tidak mengizinkan adanya aktifitas di sekolah tersebut sehingga sebagian tanah kosong ditanami pisang.
“Sudah hampir dua bulan ini belum ada langkah-langkah persuasif yang dilakukan dinas pendidikan untuk segera menyelesaikan persoalan ini. Daniel (Plt Kepala Dinas Pendidikan Konkep) tidak layak jadi kepala dinas. Persoalan seperti ini saja sampai dibiarkan berlarut dan tidak bisa diselesaikan,” kata Yasran saat ditemui di ruang sidang dewan setempat, Senin (24/10/2016).
Mantan Kepala Dinas Pendapatan Konawe Utara (Konut) ini menambahkan, pihaknya pernah melakukan koordinasi kepada dinas pendidikan, namun dinas tersebut hanya melakukan pemantauan di balai tempat alternatif para murid SD itu melangsungkan kegiatan belajar seperti biasanya.
“Sejak awal setelah ada informasi para siswa sekolah dasar itu belajar di balai desa, kita kordinasi ke dinas. Kepala bidang yang ditemui itu bilang, mereka hanya turun sekali tinjau sekolah dan balai tempat belajar sementara. Kita sudah lama menunggu, harapan kita agar secepatnya dinas terkait mengambil langkah penyelesaian masalah ini,” tukasnya.
Menurut Yasran, dinas pendidikan harusnya mengkordinasikan hal ini kepada pemerintah desa, kecamatan, dan masyarakat setempat agar mendapatkan solusi yang tepat dari persoalan itu. “Intinya persoalan ini bukan hal yang rumit, ini kan hanya persoalan tanah,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, Plt Kepala Dinas Pendidikan Konkep Daniel belum bisa dihubungi Zonasultra.com. (C)
Reporter: Arjab Karim
Editor: Jumriati