ZONASULTRA.COM, KENDARI– Kerusakan alam di Sulawesi Tenggara (Sultra) terutama hutan menjadi salah satu penyebab bencana alam. dampak kerusakan hutan menyebabkan kekeringan, banjir dan bisa mencemari air.
Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sultra Kisran Makati mengatakan, kerusakan hutan merupakan akibat dari pertambangan dan perkebunan sawit. Kedua hal itu mememiliki andil besar kerusakan hutan di Sultra.
Kisran belum mendapatklan data real tentang luasan kerusakan hutan di Sultra. Namun demikian kerusakan hutan dapat dipastikan penyumbang terbesar adalah aktivitas pertambangan dan perkebunan.
“Menurut data planologi, luas kawasan hutan yang masuk dalam izin usaha pertambangan kurang lebih 600 ribu hektar, sementara disektor perkebunan kurang lebih 40 ribu hektar. Jadi untuk kerusakan hutan dapat dipastikan setengah dari keseluruhan luasan tersebut,” kata Kisran di sela-sela Diskusi Publik Krisis Ekologis dan Ketidakadilan Ruang Kelola Rakyat, di Hotel Imperial Kendari, Kamis (31/3/2016)
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Planologi Binas Kehutanan Provinsi Sultra, Sahid mengakui tingkat kerusakan hutan di Sultra ada kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kerusakan hutan dipastikan berdampak misalnya di hulu sungai Konaweha yang sudah mulai mengering.
“Ada data kerusakan hutan tapi di kantor saya tidak hafal persisnya, nanti kapan-kapan ke kantor,” ujar Sahid saat ditanya soal luas kerusakan hutan di Sultra.
Penulis : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Rustam