Tersangkut Kasus Asusila, Seorang Siswa SMP di Kendari UN di Rutan

55

ML berada di dalam Rutan lantaran tersangkut kasus tindak asusila pada awal Januari lalu. Pengawas ujian terlebih dahulu menyampaikan tata cara pengisian lembar jawaban, termasuk penulisan kode naska

ML berada di dalam Rutan lantaran tersangkut kasus tindak asusila pada awal Januari lalu. Pengawas ujian terlebih dahulu menyampaikan tata cara pengisian lembar jawaban, termasuk penulisan kode naskah soal di lembar jawaban sebelum ML mengerjakan soal.
 
Ia diawasi dua orang pengawas dan petugas Rutan kelas II A Kendari. Soal Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran pertama yang diujian hari ini. Kendati sedang menjalani hukuman, ML tampak antusias mengerjakan soal UN.
 
Kepala sub seksi Pelayanan Tahanan, Rumah Tahanan Negara Klas II Kendari, Safaruddin mengatakan, saat berada di dalam Rutan dan mengikuti UN, karena statusnya masih tahanan polisi. 
 
“Yang bersangkutan terlibat kasus tindak asusila dan merupakan titipan polisi, permintaan pelaksanaan UN bagi tersangka, atas permintaan dari orang tuanya yang sengaja datang langsung ke Rutan Klas II A Kendari,” kata Safaruddin di kantornya, Senin pagi.
 
Dikatakan Safaruddin, seharusnya ada enam orang siswa yang akan melaksanakan UN di Rutan Kendari, namun hingga kini masih lima siswa lainnya belum ada konfirmasi. “Kami diberitahukan kalau ada lima orang siswa yang akan ikut UN dari Kabupaten Konawe Utara, tapi sampai hari ini belum ada kejelasan. Tapi kami tetap siapkan saja tempatnya,” kata dia.
 
Pantauan awak zonasultra.id dibeberapa SMP di Kota Kendari, proses UN berlangsung aman dan lancar. Di Sultra sendiri hanya ada satu sekolah yang mengikuti sistem computer based test (CBT), yakni SMPN 1 Kendari.
 
Data Dinas Pendidikan Kota Kendari, jumlah peserta UN tahun ini sebanyak 5.774 siswa dari 48.376 siswa yang mengikuti UN untuk seluruh Provinsi Sutra. (Rus)
 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini