Waspada, Dua Residivis Pencuri Kabur dari Rutan Kolaka

66

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Dua orang narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B Kolaka Sulawesi Tenggara (Sultra) melarikan diri, Jum’at (12/06/2015) lalu. Kedua tahanan itu adalah Tahang alias Anto bin Tahiyya, warga kecamatan Wundolako, Kabupaten Kolaka, dan Iwan Faisal Limpo, warga kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kolaka Ahmad menerangkan, kedua tahanan itu merupakan residivis kasus pencurian di Kalimantan, Makassar dan Baubau. Tahang ditahan atas kasus perampokan emas di Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) pada tanggal 27 Oktober tahun lalu. Sementara Iwan Faisal ditahan beberapa minggu sesudahnya, atas kasus pencurian di Kolaka.
“Keduanya merupakan residivis kasus perampokan. Sebelum ditahan di Rutan Kolaka, Tahang pernah ditahan di Baubau atas kasus pencurian. Sedangkan Iwan, sebelumnya di tahan di Kalimatan dan Makasar atas kasus yang sama,” jelas Ahmad di ruang kerjanya, Senin (15/06/2015).
Ahmad mengatakan, kronoligis kaburnya kedua tahannya itu berawal ketika beberapa penghuni Rutan Kolaka tengah melaksanakan Sholat Jum’at di Mushollah setempat.
“Di sini ada imbauan agar setiap tahanan yang beragama Islam diwajibkan untuk sholat Jum’at. Namun ada beberapa tahanan yang tidak melaksanakan sholat karena sakit, termasuk dua orang tahanan yang kabur itu,” jelasnya.
Rupanya, Tahang dan Iwan menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri. Berbekal sarung tidur yang dikumpulkan dari beberapa orang tahanan dan dibantu oleh tiga orang tahanan lainnya, keduanya kabur malalui kaca fentilasi jendela klinik rutan.
“Karena alasannya sakit, mereka dibawa ke ruangan klinik untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, kondisi ruangan klinik yang tidak dilengkapi fasilitas pengamanan maka mereka dengan mudah memecahkan kaca fentilasi jendela klinik itu, kemudian mereka kabur dengan cara memanjat tembok rutan setinggi empat meter dengan menggunakan sarung tidur yang diikat sebagai tali panjat,” kata Ahmad.
Saat itu, satu orang tahanan lainnya yakni Resky alias Ceking juga berusaha melarikan diri. Utungya petugas memergokinya saat tengah berusaha memanjat dinding rutan.  
Kejadian janggal lainnya, ketika dua tahanan itu berhasil kabur, tiba-tiba tiga orang tahanan lainnya, termasuk Resky berusaha mengalihkan perhatian petugas jaga. 
“Mereka  berlari-lari di sekitar tembok rutan sambil berterikak ada tahanan yang kabur,” kata Ahmad menirukan ucapan ketiga tahanan itu.
Ahmad yakin, persitiwa pelarian kedua tahanan berbahaya itu telah direncanakan dengan matang. Selain itu, ada juga memperoleh informasi dari salah seorang tahanan, kalau rencana itu sudah dipersiapkan selama dua minggu. 
Saat ini lanjutnya, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk melacak keberadaan dua tahanan yang berbahaya ini karena saat beraksi melakukan perampokan meraka tidak segan-segan melukai korbannya. Ia juga berharap  kerjasama masyarakat untuk melaporkan bila mengetahui keberadaan keduanya.  
“Kami juga sudah  memantau rumah-rumah milik kerluarga dua tahanan ini sejak Jum’at malam lalu. Kami sudah mengawasi rumah orang tua dan rumah istri Tahang di Wundolako. Kami duga mereka masih berada di wilayah Sultra,” pungkasnya. (**Saban)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini