ZONASULTRA.COM,BAUBAU– Sebanyak 40 orang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dipulangkan ke rumahnya untukmejalani isolasi mandiri. Mereka dipulangkan menyusul adanya Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor 413 tahun 2020.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kota Baubau dr Lukman mengatakan, 40 orang itu diizinkan pulang setelah dipastikan tidak memiliki gejala klinis. Dalam KMK Nomor 413 Tahun 2020 disebutkan pasien Covid-19 tanpa gejala klinis yang telah menjalani isolasi terpadu selama dua pekan boleh dipulangkan.
Meski demikian, yang dikhawatirkan para pasien itu akan tertekan olah stigma buruk masyarakat terhadap mereka karena terpapar Covid-19. Paling parah apabila mereka ditolak warga sekitar.
Untuk itu, Tim Gugus Tugas Covid-19 Baubau tengah merancang materi sosialisasi melawan stigma buruk terhadap pasien Covid-19.
“Permasalahannya mengikuti pedoman revisi lima atau pasien kita pulangkan ada stigma masyarakat. Sehingga saat ini kita sedang merumuskan kegiatan akan melakukan sosialisasi melawan stigma terhadap pasien atau Nakes yang melayani Covid-19,” katanya ditemui di ruang kerjanya, Rabu (22/7/2020).
Baca Juga : Minimalisir Penularan, Tim Evakuasi Pernikahan Covid-19 Baubau Mulai Awasi Resepsi Pernikahan
Para pasien yang pulang itu juga telah berkomitmen untuk tidak berkeliaran. Mereka terap dipantau dan dilakukan perawatan di rumah masing-masing oleh dokter penangungjawab. Sehingga warga diharapkan jangan ragu, karena pasien dipastikan bakal mematuhi protokol karantina.
Hingga saat ini 40 orang pasien Covid-19 yang menjalani isolasi terpadu telah dipulangkan. Di rumah sehat terpusat pasien Covid-19 yang masih menjalani karantina tersisa 18 orang dan yang menjalani karantina di rumah sakit tersisa 1 orang saja.
Untuk diketahui, warga Kota Baubau terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai 85 orang. Sebanyak 25 telah dinyatakan sembuah dan satu orang dilaporkan meninggal dunia. Kota Baubau hingga saat ini masih dikategorikan kedalam zona merah peta penyebaran Covid-19. (a)
Kontributor: Risno Mawandili
Editor: Ilham Surahmin