Anggota TNI Korban Unjukrasa Sempat Ditolak RS Bahteramas, Dandim Kendari : Tidak Manusiawi

Anggota TNI Korban Unjukrasa Sempat Ditolak RS Bahteramas, Dandim Kendari : Tidak Manusiawi
PERAWATAN MEDIS - Anggota TNI Komandan Regu (Danru) Provos Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/Kendari Sertu Subakri saat mendapatkan perawatan medis. (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang anggota TNI yang menjadi Komandan Regu (Danru) Provos dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1417/Kendari, Sertu Subakri yang menjadi korban pemukulan oknum pengunjuk rasa sempat ditolak oleh pihak Rumah Sakit Bahteramas Sultra untuk mendapatkan perawatan medis.

Komandan Rayon Militer (Danramil) Poasia Kapten Inf Leonardin, menjelaskan saat Sertu Subakri dilarikan ke rumah sakit Bahteramas Bahteramas untuk mendapatkan pertolongan medis, justru mendapatkan penolakan dari oknum petugas medis saat itu. Pihak TNI dimintai uang jaminan obat senilai Rp 500 ribu.

“Setelah tiba di RS, anggota saya melapor kepada saya bahwa mereka dimintai uang jaminan Rp. 500 ribu rupiah. Uang itu sebagai jaminan bagi korban yang apabila tidak dibayarkan maka korban tidak akan diberi obat,” ungkap Kapten Inf Leonardin kepada awak media di lokasi demonstrasi, Selasa (22/10/2019).

Saat itu, tutur Leonardin, pihaknya tidak membawa uang tunai senilai yang diminta karena dalam keadaan darurat. Leonardin kemudian melapor kepada Komandan Kodim (Dandim) Kendari, Kolonel Inf Alamsyah untuk meminta petunjuk. Namun, setelah memberi uang jaminan akhirnya anggota TNI itu kemudian dirawat.

(Baca Juga : Seorang Anggota Intel Polda Sultra Diamuk Massa)

“Kami kecewa, kenapa dalam kondisi menjalankan tugas negara, anggota kami juga ini sedang berpakaian dinas tetapi diperlakukan seperti ini,” pungkas Leonardin.

Di tempat yang sama, Komandan Kodim (Dandim) 1417/Kendari, Kolonel Inf Alamsyah menyayangkan tindakan pihak rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Sultra itu terhadap anggotanya yang bernama Sertu Subakri itu.

“Anggota kami menjalankan tugas, kondisi sifatnya darurat seharusnya rumah sakit pemerintah itu bersinergi dengan kita (TNI dan Polri) untuk membantu apabila ada korban-korban dari aksi demo itu,” kata Alamsyah.

Ia bahkan menyebut tindakan rumah sakit plat merah yang meminta uang jaminan terlebih dahulu sebelum menangani Sertu Subakri itu, telah menghilangkan rasa kemanusiaan.

“Kami harus membayar uang jaminan dulu Rp 500 ribu padahal ini kondisi darurat. Di mana rasa kemanusiaan itu,” ucap Alamsyah geram.

(Baca Juga : Demo Depan Mapolda Ricuh, 5 Mahasiswa dan 3 Petugas Keamanan Terluka)

Terkait kejadian ini, Alamsyah mengaku belum melakukan komunikasi apapun dengan pimpinan RSUD Bahteramas, karena dirinya masih melakukan pengamanan demonstrasi di lapangan.

Sertu Subakri merupakan salah satu dari beberapa anggota TNI yang sempat menyelamatkan Brigadir Pol MR yang dikeroyok sejumlah pengunjuk rasa. Anggota TNI itu sempat mendapat pukulan, dan karena kondisi kelelahan akhirnya dilarikan ke rumah sakit Bahteramas.

Dihubungi Humas RS Bahteramas Masita menjelaskan, ketika pasien tidak memiliki kartu identitas tetap harus memberika jaminan. Tapi, menuturnya, ada tidaknya jaminan pasien tetap dilayani.

“Jaminan akan dikembalikan setelah memperlihatkan identitasnya. Tadi jaringan bermasalah makanha disuruh menjamin, sampe sekarang jaringan belum bagus,” beber Masita saat dikonfirmasi awak Zonasultra via whatsapp, Selasa (22/10/2019).

Masita mengaku tak tahu, anggota TNI itu memiliki kartu identitas atau tidak, pasalnya dia tak melihat. Kendati demikian, kata Masita, pasien Sertu Subakri sudah dipulangkan setelah mendapatkan perawatan. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Kiki

2 KOMENTAR

  1. Mohon pak dirut RS Bahtera Mas, menindak tegas anggotax yg tdk punya rasa kemanusiaan anggota TNI seragam lengkap masih dipersulit,apalagi kami yg rakyat biasa pakai askeskin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini