ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan, menyambut baik pengukuhan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Butur, periode 2017-2022, yang dilangsungkan di Aula Bappeda setempat, Jumat (20/9/2019). Pihaknya siap mendukung penuh, proses pelaksanaan tugas-tugas keumatan dari lembaga tersebut.
“Baznas Buton Utara tidak usah khawatir. Pemda akan mendukung penuh, untuk biaya operasional, dan biaya-biaya lain yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” ungkap Abu Hasan.
Menurutnya, kehadiran Baznas di daerah otoritasnya ini akan menjadi energi baru dalam menjawab masalah kesenjangan ekonomi. Namun, kata dia, langkah tersebut harus ditunjang dengan kemampuan menggali potensi zakat, untuk kemudian dikelola lalu disalurkan kepada umat yang membutuhkan.
Lanjut dia, untuk wilayah Butur, potensi zakat bisa mencapai di atas angka Rp10 miliar dalam setahun, apabila digali secara maksimal. Sebagai bentuk komitmennya dalam mendukung tugas-tugas keumatan seperti ini, Abu Hasan mengajak seluruh jajarannya, untuk turut mensukseskan kiprah Baznas.
Tak lupa, Abu Hasan juga meminta, agar Baznas Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memberikan sosialisasi, bimbingan serta penjelasan tentang bagaimana pengelolaan zakat, infak, dan sedekah berdasarkan pengalaman di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota lain, yang dapat diadopsi di Buton Utara.
(Baca Juga : Pengurus BWI di Butur Diharap Kedepankan Prinsip Kemaslahatan Umat)
Ketua Baznas Sultra, Hasbi Saing, menjelaskan, bahwa hadirnya Baznas ini sebagai bentuk perpanjangan tangan pemerintah. Berkaca dari kesenjangan ekonomi, lembaga tersebut kemudian terdorong menggerakkan bagaimana untuk dapat mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, dengan sebaik-baiknya.
Kata dia, semakin maksimal capaian potensi zakat, maka semakin besar pula kontribusi Baznas dalam pembangunan. “Khususnya penanganan kesenjangan kemiskinan,” ungkapnya.
Hasbi menjelaskan, untuk mencapai keberhasilan tujuan dan misi pengelolaan zakat, terdapat enam kunci utama yang harus menjadi pegangan yakni niat keikhlasan dan kesungguhan, kinerja dan etos kerja yang tinggi serta inovasi dan kreativitas. Kemudian, koordinasi, hasil kerja output yang nyata, dan terakhir adalah doa. (B)