ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan telah membuka secara resmi Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits Nabi (STQH) ke VI tingkat kabupaten di Gedung Islamic Centre, Selasa (26/2/2019) malam. Di kesempatan itu, ia menyebut tiga esensi (inti) dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, salah satunya adalah bagaimana mewujudkan kehidupan generasi yang berakhlak mulia.
Ia mengatakan, dalam kehidupan saat ini, persoalan akhlak menjadi sebuah tantangan besar. Terlebih di era maraknya penggunaan media sosial, di tengah-tengah masyarakat tumbuh berbagai macam fitnah, ujaran kebencian serta hoax.
“Itu adalah akhlak, itu adalah tabiat-tabiat buruk yang sangat ditolak oleh Islam,” ujarnya.
Ia berharap, pelaksanaan STQH ini menjadi momentum penguatan kembali nilai-nilai religius. Di mana, Alquran dan Hadits Nabi selalu menjadi pedoman dalam dalam kehidupan sehari-hari.
Selain penekanan terhadap akhlaq, Abu Hasan juga menyebut dua esensi lainnya dalam hajatan bernuansi religi itu. Keduanya yakni penguatan terhadap ketauhidan serta semangat dalam mengamalkan syariat Islam.
“Itulah esensi-esensi Alquran, itulah esensi hadits-hadits Rasulullah,” tutur Presidium Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Sultra itu.
Di tempat yang sama, Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Butur, Ramadio, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Butur, Amaluddin Mochram menjelaskan, pelaksanaan STQH ini diharapkan dapat mendorong pemahaman dan penghayatan Alquran dan Hadits dalam kehidupan sehari hari. Baik itu di lingkungan sekitar maupun dalam keluarga.
Di kesempatan berikutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Butur, Muh Saleh, berpesan agar kegiatan tersebut tidak hanya menjadi kegiatan seremonial belaka. Lebih dari itu, diharapkan dapat membentuk karakter dan akhlaqul qarimah di tengah masyarakat.
Saleh juga berharap, penyelenggaraan STQH itu, selain dapat menambah wawasan, penghayatan dan kecintaan terhadap Alquran dan hadits nabi, serta syiar Islam, juga mesti menjadi wahana untuk mengevaluasi perkembangan pembinaan Tilawatil Quran dan Hadits Nabi, yang sudah diselenggarakan selama ini.
“Agar supaya kegiatan yang berkaitan dengan syiar Islam ini tidak menjadi sia -sia dan percuma saja. Maka harus memberi pengaruh yang positif,” tandasnya. (a)