Cegah Corona, Sekolah di Wakatobi Diliburkan

128
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi La Jumadin
La Jumadin

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI– Sejumlah sekolah setingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) diliburkan selama 14 hari.

Hal itu menyusul dikeluarkannya surat edaran nomor 3 tahun 2020 tentang pencegahan virus corona (Covid-19) pada satuan pendidikan, oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wakatobi La Jumadin mengatakan hal itu dilakukan untuk menahan laju dan mengendalikan wabah virus corona. Sebagaimana virus corona ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai pendemic global. Pemerintah pusat juga, Covid-19 ini dikategorikan sebagai bencana non alam sehingga memang menjadi perhatian serius setiap pemerintah daerah (Pemda).

“Sehingga kita mengimbau pada satuan pendidikan dari PAUD, TK, SD, dan SMP untuk diliburkan dulu sementara waktu. Tentu dengan tidak mengikuti proses belajar tatap muka secara langsung dengan guru di kelas selama 14 hari,” ujarnya, di Wangiwangi, Selasa (17/3/2020).

(Baca Juga : Gubernur Sultra Liburkan Sekolah, Proses Belajar Lewat Online)

Namun, selama libur tersebut pelajar tetap belajar di rumah masing-masing secara mandiri dengan mengakses media pembelajaran yang disiapkan oleh Kemendikbud RI pada situs belajar.kemdikbud.go.id

Sementara itu, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Wangiwangi, Hasanuddin mengatakan pelajar di sekolahnya juga diliburkan selama 14 hari menyusul surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi dengan nomor 421/1827/DPK dalam rangka melaksanakan kebijakan Gubernur Sultra untuk mencegah dan menghindari penyebaran Covid-19 bagi SMA, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) mulai dari tanggal 16 sampai dengan 29 Maret 2020.

(Baca Juga : Cegah Virus Corona, Pemda Wakatobi Tunda Kedatangan MV Coral Adventure)

Lanjut dia, bagi anak-anak yang terbatas fasilitas (tidak mampu), baik itu paket data atau internet di rumah masing-masing, juga harus terpenuhi akses untuk pembelajarannya. Caranya dengan menggunakan laboratorium komputer sekolah.

“Dan Alhamdulillah sudah terlaksana sejak kemarin. Jadi di sekolah itu tetap ada guru dan saya juga mengontrol itu secara langsung, untuk mengantisipasi anak-anak yang tidak punya fasilitas sebagai media pembelajarannya di rumah. Sehingga mereka dapat mengakses media pembelajaran menggunakan fasilitas yang sudah kami sediakan di Laboratorium komputer sekolah. Guru di sekolah juga tidak serta merta semua kita liburkan, jadi kami di sekolah sistem rolling dalam sehari itu dua guru yang piket pagi dan sore,” ungkapnya, Selasa malam, (17/3/2020). (C)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini