Denyut Sinyal 4G Telkomsel di Pulau Labengki

686
Denyut Sinyal 4G Telkomsel di Pulau Labengki
TELKOMSEL- Tower jaringan provider Telkomsel yang berada di Desa Labengki Kecil, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut). Tower tersebut mulai dibangun pada tahun 2018 dan saat ini masyarakat setempat dapat merasakan layanan jaringan seluler dan internet 4G. (DOKUMENTASI ANGRIAWAN for ZONASULTRA. COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Tahun 2016 silam, Selmi (32) dan keluarganya harus berjalan kaki menuju sebuah mercusuar, melewati hutan kurang lebih 200 meter dari rumahnya demi mendapatkan jaringan untuk berkomunikasi menggunakan handphone di Desa Labengki Kecil, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Menaruh handphone sepanjang hari pada dinding dapur rumah juga menjadi salah satu cara bisa mendapatkan jaringan. Kala itu, handphone mereka masih terbilang jadul bukan smartphone, hanya bisa digunakan untuk mengirim pesan singkat dan menelpon.

Untuk mendapatkan informasi kejadian yang berada di daratan Kabupaten Konut atau Sultra pada umumnya mereka memanfaatkan jaringan radio dan pemancar yang berada di kabupaten. Selmi bercerita, kabar duka (meninggal) misalnya, mereka dapat mengetahui informasi tersebut sehari setelah kejadian atau besoknya lantaran jaringan yang tidak stabil.

“Iya mas, pakai jaringan sejenis telegram begitu jadi untuk mendapatkan informasi masih susah dan berkomunikasi dengan keluarga pun sangat susah waktu itu,” ungkap Selmi saat dihubungi via telepon seluler, Kamis (27/8/2020).

Namun kesulitan berkomunikasi itu tidak lagi dirasakan Selmi dan warga di Desa Labengki Kecil semenjak hadirnya jaringan Telkomsel pada tahun 2018. Kata Selmi, terjadi perubahan drastis di kehidupan masyarakat setempat. Mereka mulai menggunakan smartphone, belajar bermain media sosial serta mencari infomasi melalui internet dan untuk berkomunikasi dengan keluarga sangat mudah.

Selmi memulai usaha dengan menyediakan homestay bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Labengki pada tahun 2016. Waktu itu, pengunjung sudah cukup ramai akan tetapi jaringan belum tersedia, sehingga banyak pengunjung yang mencari penginapan ketika sudah berada di Pulau Labengki.

Namun setelah provider Telkomsel hadir, banyak tamu sudah bisa memesan lebih dulu sebelum sampai ke Labengki. Sebab banyak wisatawan usai menginap di homestay miliknya membantu mempromosikan foto penginapannya melalui facebook dengan mencantumkan nomor kontaknya.

“Apalagi sekarang kita juga sudah bisa posting-posting foto homestay facebook karena jaringan sudah lancar jadi tamu juga lebih mudah pesan tidak seperti dulu nanti sudah disini baru pesan. Sangat terbantu setelah adanya jaringan,” ujarnya.

Ia sendiri menyediakan 3 buah kamar masing-masing untuk dua orang. Satu malam terhitung Rp250 ribu dengan fasilitas tiga kali makan per orang atau tamu. Selmi dapat menampung 6 orang tamu sekaligus. Apabila kamar terisi penuh 6 orang dengan paket trip 3 hari 2 malam, maka ia dapat meraup omset Rp3 juta satu kali trip.

Dirinya juga merasakan kemudahan untuk berkomunikasi dengan pihak penyedia jasa trip lokal yang membutuhkan penginapan murah di Pulau Labengki. Hal itu tentunya berdampak pada omset yang didapatkan.

“Intinya mas berubah drastis kondisi masyarakat setelah adanya jaringan telkomsel apalagi sudah 4G jadi internet juga lancar,” katanya.

Hadirnya Telkomsel di Pulau Labengki

Provider Telkomsel menjadi satu-satunya jaringan telekomunikasi yang hadir di Pulau Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konut. Pulau Labengki saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang tengah naik daun di kalangan pencinta wisata bahari baik lokal maupun mancanegara.

Layanan yang diberikan oleh Telkomsel di Pulau Labengki mulai dari jaringan telepon seluler hingga internet dengan kecepatan up to 30 Mbps serta sudah dapat dinikmati teknologi jaringan 4G LTE.

Manager Network Service Telkomsel Kendari Teksan Ismail mengatakan, rencana pemasangan site di Pulau Labengki dimulai sejak 2017. Keinginan itu bukan tanpa alasan, pasalnya Pulau Labengki merupakan salah satu tempat wisata terbaik di Sulawesi Tenggara (Sultra) sehingga keberadaan Telkomsel dapat membantu mendorong pengembangan industri pariwisata tersebut.

Tidak hanya itu, Telkomsel juga menilai bahwa komitmen menghadirkan pemerataan jaringan hingga ke wilayah pelosok tetap menjadi bagian terpenting dari Telkomsel. Apalagi, Pulau Labengki Kecil dihuni oleh masyarakat suku Bajo yang telah menetap sejak lama di Pulau tersebut, bahkan sebelum adanya jaringan telekomunikasi.

Telkomsel mulai mengaktifkan Base Transceiver Stasiun (BTS) miliknya pada Juli tahun 2018 lalu dan sejak itu pula masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung di Pulau Labengki sudah dapat menikmati akses jaringan seluler maupun internet.

Teksan menyebutkan, nilai investasi Telkomsel demi menghadirkan layanan jaringan 4G LTE di Pulau Labengki kurang lebih Rp1 miliar.

“Saat bersamaan, jaringan kita ini bisa memenuhi kebutuhan pengguna kurang lebih 500 user yang aktif secara bersamaan,” ungkap Teksan kepada zonasultra, Jumat (7/8/2020) di Kendari.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Tidak hanya mencari keuntungan semata dari bisnis telekomunikasi, PT Telkomsel juga menyadari bahwa pemberdayaan masyarakat setempat penting untuk diperhatikan sebagai bentuk tanggungjawab sosial perusahaan.

Akhirnya, Maret 2019 lalu Telkomsel menghadirkan kegiatan kepedulian sosial (CSR) Baktiku Negeriku di Desa Labengki Kecil. Baktiku Negeriku merupakan program pemberdayaan masyarakat yang menyasar daerah-daerah pelosok dengan misi mendorong kemajuan desa yang berkelanjutan.

Dalam kegiatan itu, karyawan Telkomsel terpilih melakukan sosialisasi pemanfaatan teknologi digital dan penggunaan internet secara bertanggung jawab, aman, inspiratif, dan kreatif atau biasanya dikenal dengan istilah “#internetBAIK” bagi masyarakat sekitar. Selain itu dihadirkan juga taman baca dan pusat digital yang dilengkapi perangkat komputer dengan akses Wi-Fi.

Supervisor Radio, Transport and Power Operation Kendari Surya D Fitrah menjelaskan, bukan hal yang mudah mendatangkan seluruh perangkat pendukung jaringan 4G di Pulau Labengki Kecil, karena tidak ada transportasi kapal yang rutin menuju ke wilayah tersebut setiap harinya sehingga cukup menyita waktu dalam proses pembangunan site tersebut.

Akan tetapi berkat kesabaran dan keikhlasan seluruh tim Telkomsel untuk memberikan pelayanan maksimal, akhirnya jaringan 4G LTE Telkomsel kini bisa dinikmati di Pulau Labengki. Kata Surya, dukungan jaringan Telkomsel 100 persen telah mengcover seluruh wilayah pemukiman Labengki Kecil dan resort, serta 95 persen lokasi wisata Pulau Labengki.

Saat hari raya, liburan dan musim kemarau terjadi kenaikan lonjakan data karena banyak wisatawan yang masuk ke Labengki. Kenaikannya bisa mencapai 20 hingga 30 persen lebih.

“Sejauh ini kebutuhan jaringan data internet masih bisa kita penuhi dan setiap saat kami selalu melakukan evaluasi berkala terkait hal tersebut,” kata Surya melalui sambungan pesan WhatsApp, Minggu (2/8/2020).

Manfaat Kehadiran Telkomsel di Pulau Labengki

Manfaat kehadiran jaringan Telkomsel sangat dirasakan berbagai pihak yang memiliki kepentingan di Pulau Labengki, mulai dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai lembaga negara di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) yang memiliki hak penuh atas pengelolaan Pulau Labengki.

Kemudian, pengelola resort wisata yang ada di Pulau Labengki, penyedia jasa perjalanan wisata lokal, pemerintah desa hingga masyarakat setempat. Mereka menilai kebutuhan jaringan seluler maupun data internet sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan informasi.

Kepala BKSDA Sultra Sakrianto Djawie menyebutkan, sejak hadirnya jaringan Telkomsel di Pulau Labengki proses pengawasan dan pelaporan para petugas lapangan Resor Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Lasolo lebih mudah dilakukan. Karena ketika ada permasalahan laporan dapat cepat diterima dan diproses di Kantor BKSDA Sultra yang berkedudukan di Kota Kendari.

Kemudian, adanya fasilitas jaringan telekomunikasi juga menurutnya menjadi salah satu pertimbangan investor wisata ketika akan berinvestasi di Pulau Labengki. Tahun 2020 ini ada dua investor yang sementara melakukan pengurusan izin untuk melakukan investasi pengembangan wisata di Pulau Labengki.

Sakrianto memaparkan bahwa semakin tinggi tingkat kunjungan wisatawan di Pulau Labengki maka semakin besar pula penerimaan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berupa tarif retribusi per orang Rp5 ribu untuk wisatawan lokal dan Rp100 ribu untuk wisatawan mancanegara.

“Ya tentunya promosi yang paling kuat itu promosi dari pengunjung sendiri melalui media sosialnya atau bisa live langsung di lokasi wisata karena jaringan yang memadai,” kata Sakrianto saat ditemui di kantornya, Selasa (14/7/2020).

Berdasarkan data pengunjung yang tercatat di BKSDA Sultra, tahun 2017 pengunjung Pulau Labengki mencapai 10 orang wisatawan mancanegara dan 469 orang wisatawan lokal dengan nilai PNBP mencapai Rp3,3 juta. Kemudian 2018 hanya wisatawan lokal yang tercatat mencapai 243 orang, nilai PNBP Rp1,2 juta. Tahun 2019 terjadi kenaikan yang cukup signifikan wisatawan mancanegara 104 orang dan wisatawan lokal 1.245 dengan nilai penerimaan negara Rp16,6 juta.

Kata Sakrianto dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat popularitas wisata Pulau Labengki mulai dikenal tahun 2019. Pasalnya promosi yang dilakukan wisatawan melalui media sosial menurutnya salah satu yang berdampak terhadap angka kunjungan di pulau tersebut.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Pengelola Nirwana Resort Pulau Labengki Mamat mengatakan, pihaknya resmi beroperasi sejak tahun 2017. Hadirnya jaringan Telkomsel sangat mempermudah koordinasi antara kantor di resort dan yang ada di Kendari.

Kemudian staf lebih mudah mempelajari sesuatu yang baru mengenai pelayanan tamu melalui media sosial. Selain itu, komunikasi menggunakan jaringan data seperti mengirim foto atau video juga jauh lebih mudah. Kemudahan itu pun akan bermuara pada pelayanan maksimal bagi wisatawan.

“Adanya jaringan telekomunikasi itu cukup penting agar komunikasi tetap terhubung, kami juga dengan mudah ikut mempromosikan pariwisata,” ujar Mamat melalui sambungan telepon seluler, Rabu (5/8/2020).

Lebih jelas, kata Mamat, kebanyakan tamu lebih menyukai adanya jaringan di resort. Karena mereka masih dapat berkomunikasi dengan keluarga, selain itu untuk kalangan pebisnis mereka ingin tetap dapat memantau usahanya. Belum lagi para tamu yang ingin tetap update di media sosial mereka saat berlibur di resort.

Penyedia Paket Wisata Labengki CV Jelajah Sultra Sumarlin mengungkapkan senada dengan hal tersebut, bahwa hampir semua calon tamu yang akan mereka antar bertanya lebih dulu tentang ketersedian provider apa yang ada di Pulau Labengki. Tapi dalam paket wisata yang mereka jual sudah dijelaskan secara detail terkait keadaan di Labengki mulai dari jaringan, ketersedian air, listrik dan fasilitas lainnya.

Umumnya kata dia, wisatawan senang dengan adanya jaringan karena bisa langsung mengupload foto atau video selama berada di spot Pulau Labengki serta melakukan siaran langsung (live streaming) selama berada di Pulau Labengki.

Mereka sendiri saat mengantar wisatawan merasa terbantu dengan adanya jaringan Telkomsel karena mempermudah koordinasi dan komunikasi antara tour guide dan tour leader sehingga pelayanan kebutuhan wisatawan tetap bisa terlayani dengan maksimal.

CV Jelajah Sultra menyediakan paket wisata bekerja sama dengan masyarakat di Pulau Labengki Kecil untuk menyediakan home stay serta kebutuhan konsumsi tamu mereka. Tentu harga paketnya jauh lebih terjangkau dibanding harus menginap di resort.

“Bentuk pemberdayaan masyarakat setempat apalagi ini juga menjadi mata pencaharian lain bagi mereka dengan menyediakan home stay. Mereka juga senang ada jaringan, karena mereka bisa jual paket home stay melalui akun facebook mereka,” kata Sumarlin saat ditemui di Kendari, Rabu (5/8/2020).

Kepala Desa Labengki Kecil Kamarudin menyebutkan bahwa sejak tahun 2000an hingga 2017 warga yang tinggal di sana sangat sulit untuk berkomunikasi menggunakan telepon seluler. Namun, pada tahun 2018 kesulitan berkomunikasi itu tidak lagi dirasakan, setelah jaringan Telkomsel hadir.

“Masalah jaringan Telkomsel kami merasa sangat terbantu dari kemarin-kemarin susah sekali. Sekarang boleh dikata biar kami simpan handphone di bawah kasur itu masih lancar jaringan,” tukasnya melalui sambungan telepon seluler.

Berbagai kemudahan lainnya yang dirasakan warga berkat adanya jaringan Telkomsel yakni mereka dapat melakukan promosi wisata Pulau Labengki melalui media sosial terutama 28 penyedia homestay di desa tersebut.

Ia juga menceritakan proses hadirnya jaringan Telkomsel, waktu itu dirinya belum menjadi kepala desa bertemu dengan tim survei Telkomsel yang akan melakukan sosialisasi kepada warga setempat untuk mendirikan fasilitas jaringan. Saat bertemu, dirinya sangat merespon baik dan setuju. Akhirnya menyarankan pihak Telkomsel bertemu kepala desa.

Sebagai langkah awal, kata dia, Telkomsel memasang alat sebagai uji coba jaringan sebelum akhirnya memasang BTS pada tower jaringan. Setelah sosialisasi dan negosiasi dengan warga dan pemilik lahan akhirnya pelaksanaan pembangunan tower dan pemasangan BTS dapat berjalan lancar.

“Alat uji coba yang dipasang itu saja kami sudah merasa tersentuh karena sudah bisa menikmati jaringan telekomunikasi, proses pembangunan juga berjalan lancar tidak ada terjadi hal-hal yang membahayakan apalagi ini towernya di atas bukit batu cadas,” katanya.

Kemudian, kata Kamarudin semenjak adanya fasilitas jaringan Telkomsel pengunjung atau wisatawan juga mengalami peningkatan sekitar 5 persen. Hadirnya, jaringan internet pun membuka peluang usaha bagi mereka, salah satu rencana yang akan pihaknya sediakan yakni layanan penarikan uang tunai melalui salah satu jasa dari perbankan. Pasalnya, beberapa wisatawan menyarankan hal tersebut kepada dirinya.

Untuk diketahui, saat ini jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa Labengki Kecil mencapai 122 KK dengan jumlah jiwa 456 orang.

 


Penulis: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini