ZONASULTRA.COM, BURANGA – Desa Tri Wacu-wacu Kecamatan Kulisusu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) berpotensi menjadi sentra tambak udang dengan luas lahan potensial kurang lebih 100 hektare. Saat ini masyarakat setempat baru menggarap sekitar 30 hektare.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Tri Wacu-wacu, Hasramin dalam acara syukuran pesta panen, Minggu (10/11/2019).
Hasramin menuturkan, desa yang dipimpinnya tidak hanya memiliki potensi di sektor pertanian saja. Sektor perikanan, kata dia, juga tidak kalah menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Baca Juga : Butur Siapkan yang Terbaik di MTQ Korpri Tingkat Provinsi
“Alhamdulillah dalam satu tahunnya kalau saya tidak salah dua kali panen (udang). Jadi, kira-kira bagaimana caranya panen udang ini bisa kita kembangkan ke depannya. Ini menjadi pendapatan bagi masyarakat Desa Tri Wacu-wacu,” ungkap Hasramin.
Selain tambak, desanya juga punya tanah yang cocok untuk bertani. Untuk tanaman padi, pada musim panen pertama tahun ini cukup melimpah. Dan saat panen kedua, hasilnya memang agak berkurang karena kemarau yang berlangsung cukup lama.
Kata dia, cuaca yang kurang stabil ini menjadi tantangan bersama agar bisa diantisipasi ke depannya. Menurut dia, salah satu langkah dilakukan untuk terus mempertahankan hasil panen masyarakat adalah dengan menyediakan sumur bor.
“Dengan ini (sumur bor) insyaallah akan teratasi,” katanya optimis.
Di acara pesta panen ini, selain mengharap masuknya program-program jitu di desanya ke depan, Hasramin juga mengucapkan terima kasih kepada bupati dan jajaran organisasi perangkat daerah (OPD).
Dia tak memungkiri perhatian pemda setempat telah merubah wajah desa yang dipimpinnya. Mulai dari pembenahan jalan dan jembatan yang terus dilakukan secara bertahap, hingga dukungan pemda terkait penerangan.
Camat Kulisusu, Rusman menjelaskan, di wilayahnya tersebar 7 kelurahan dan 16 desa. Dari 16 desa ini, Tri Wacu-wacu adalah salah satu desa yang memang sementara berkembang.
Tentunya itu karena usaha dan kerja keras masyarakat setempat bersama pemerintah desa yang bahu membahu membangun desanya. Kemudian ditambah dukungan dari pemerintah daerah.
“Harapan kami supaya betul-betul ini desa diperhatikan. Sehingga desa ini bukan hanya menjadi desa bekembang tetapi ke depannya kita berupaya menjadi desa maju bahkan menjadi desa mandiri,” pintanya.
Bupati Butur Abu Hasan yang hadir dalam acara tahunan itu mengungkapkan, dirinya sudah seringkali menghadiri acara pesta panen. Dan hal yang membuatnya gembira adalah kabar meningkatnya hasil panen dari tahun sebelumnya yang disampaikan oleh para kepala desa.
“Saya kira ini sebuah loncatan yang dicapai oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam rangka meningkatkan penghasilan mereka. Sehingga pendapatan mereka bertambah, baik pendapatan pokok maupun pendapatan tambahan,” tutur Abu Hasan.
Memang, kata dia, desa-desa di Butur tidak boleh konservatif atau bertahan tanpa ada upaya-upaya untuk melakukan percepatan-percepatan. Dan Desa Tri Wacu-wacu sudah melakukan itu.
Baca Juga : Setelah Beras Organik, Pemkab Butur Mulai Optimalkan Pengembangan Tanaman Nilam
“Dari berbagai sudut pembangunam banyak kemajuan. Dan saya setuju mudah-mudahan tahun 2020 kita bisa bantu sumur bor, seperti yang dimintakan oleh kepala desa,” ujarnya.
Selain pertanian, Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra itu juga mendukung upaya pengembangan potensi tambak udang. Bahkan, dia pun menyampaikan bahwa dirinya baru saja meresmikan sebuah toko oleh-oleh di Jalan Sao-sao Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sabtu (9/11/2019). Toko tersebut, menjual aneka produk khas Butur.
Dengan hadirnya toko tersebut, kata dia, tantangan pemasaran berbagai produk lokal, baik itu turunan hasil pertanian, perkebunan maupun perikanan di Butur perlahan sudah mulai terjawab. (b)
Kontributor: Irsan Rano
Editor: Jumriati