DPRD Minta Pemkot Sediakan Lahan Baru untuk Pasar Mokoau

82
DPRD Minta Pemkot Sediakan Lahan Baru untuk Pasar Mokoau
Subhan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan berharap pemerintah kota (Pemkot) Kendari untuk menyediakan lahan baru apabila pasar Swadaya Mokoau di bongkar.

“Kita minta Pemkot untuk menyediakan lokasi pasar yang sesuai dengan kriteria sehingga bisa mengakomodir masyarakat yang ingin berusaha,” ujar Subhan di Kendari, Minggu (7/11/2021).

Subhan menyebutkan pasar Swadaya Mokoau belum resmi serta tidak mengantongi izin pembangunan. Seharusnya pengembang dalam melaksanakan pembangunan pasar terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan pemerintah terkait tata ruang.

“Agar masyarakat tidak menjadi korban apabila pasar tersebut bermasalah kemudian hari. Karena kita hidup harus mengikuti aturan yang telah berlaku,” jelasnya.

Politikus PKS itu menegaskan, pemerintah berkewajiban menertibkan tempat-tempat yang tidak memiliki izin demi penataan kota. Pihaknya juga meminta agar Pemkot Kendari selalu melakukan langkah persuasif dalam proses pembongkaran.

BACA JUGA :  UPT Perpustakaan UMW Kendari Gelar Bedah Buku Penelitian Kualitatif

“Hal itu agar tidak terjadi bentrok antara pemerintah dan masyarakat yang sedang membangun usaha,” tutupnya.

Pemkot Kendari menilai pembangunan itu melanggar 7 indikator untuk berdirinya suatu pasar. Pertama, pasar tersebut dekat dengan kebun raya. Kedua, di samping pasar terdapat sebuah kali yang nantinya bisa tercemar.

Ketiga, wilayah pasar masuk perkantoran eksklusif seperti Kantor Gubernur dan Polda Sulta. Keempat, jumlah penduduk tidak mencukupi lahirnya pasar baru. Kelima, mengurangi pendapatan pasar lain, dan lain-lain.

Sebagai informasi, pasar dengan luas 3 hektare itu berlokasi di Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu belum memiliki izin dari Pemkot Kendari. Satpol PP sebelumnya melakukan penyegelan namun gagal karena mendapatkan perlawanan dari masyarakat setempat.

Setidaknya ada 600 lapak yang akan dibangun di lahan tersebut dengan menggunakan dana pribadi para pedagang. Uang yang dikeluarkan dalam proses pembangunan tidak maing-maing kisaran Rp7 juta untuk satu lapak.

Hingga memasuki hari Senin tanggal 8 November 2021 sekitar pukul 10.00 Wita pembangunan terus dilakukan oleh masyarakat sekitar. Bahkan tidak sedikit dari mereka sudah mulai memasarkan jualan di pinggir jalan. (A)


Penulis : M12
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini