ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan menyaksikan langsung panen raya petani rumput laut binaan Universitas Halu Oleo (UHO) kerjasama dengan Pemkab Butur di wilayah Desa Langere, Kecamatan Bonegunu, Minggu (20/1/2019).
Di hadapan para petani rumput laut, Abu Hasan menyatakan, pihaknya bakal memberikan perhatian serius terhadap upaya pengembangan budidaya rumput laut.
Menurutnya, budidaya rumput laut ini sangat potensial untuk dikembangkan. Selain masa panen yang hanya butuh waktu kurang lebih 45 hari, harga jualnya pun cukup menggiurkan. Saat ini, harga jual rumput laut yang sudah dikeringkan di Butur, berkisar Rp. 20.000 hingga 21.500.
“Saya selaku bupati akan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap petani rumput laut,” ungkap Abu Hasan.
Untuk memaksimalkan pengembangannya, tahun ini pihaknya akan mulai melakukan pendataan. Setelah ada data base tentang rumput laut, Pemda Butur akan memberikan dukungan full, mulai dari bibit, sarana transportasi, hingga pemasaran.
Abu Hasan mengungkapkan pula, ada tiga sektor yang menjadi target untuk dikembangkan. Selain perikanan dan kelautan, Pemerintah setempat juga gencar mengembangkan sektor peternakan, dan perkebunan.
“Kalau tiga ini kita kembangkan, tidak ada alasan masyarakat Butur itu miskin. Karena Butur adalah salah satu kabupaten di Sultra yang memiliki potensi sumber daya alam, punya laut yang masih lestari, kita punya lahan pertanian yang cukup tersedia sangat luas, dan nanti kita akan kembangkan,” ujarnya.
Selain berjanji akan memberikan dukungan dari sisi kebijakan, Abu Hasan juga mensuport warganya, untuk selalu giat bekerja. Sebab, kata dia, dengan begitu, peluang untuk meningkatkan kesejahteraan, akan semakin terbuka lebar.
“Saya optimis, cita-cita saya untuk menjadikan Buton Utara ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, di Sultra akan terwujud,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Pertanian Butur, Sinaria menambahkan, kelompok petani yang menjadi binaan dari kerjasama antara Pemkab Butur dan UHO, baru satu koperasi, dengan jumlah sebanyak 30 orang.
Sementara itu, salah satu dosen UHO Kendari Pof. Laode Muhamad Aslan yang juga turut dalam panen raya menuturkan, bibit rumput laut yang kini tengah dikembangkan ada dua varietas, yakni kultur jaringan yang kini sedang dipanen dan Prof (diambil dari kata profesional).
Kata dia, setelah dipelajari selama beberapa bulan, sejak bulan Juli 2018 lalu, bibit tersebut ternyata memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan benih lokal. Antara lain cepat besar, tahan terhadap penyakit serta tahan terhadap kadar garam yang rendah.
Untuk lebih menantapkan pengembangannya, lanjut Aslan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan. “Kita akan monitor terus, minimal sampai satu tahun. Kita mau yakni bahwa bibit ini cocok di Buton Utara,” tuturnya. (a)