Harga Cabai di Baubau Tembus Rp70 Ribu per Kilogram

232
Harga Cabai di Baubau Tembus Rp70 Ribu per Kilogram
Harga Cabai - Salah satu pedagang cabai di Pasar Wameo Kota Baubau saat melakukan aktivitas jual beli, Senin (15/7/2019). Ia mengeluhkan pembeli cabai kurang karena harganya melonjak. (M6/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, BAUBAU – Harga cabai di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan hingga tembus angka Rp70 ribu per kilogram. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak seminggu belakangan dan mencapai puncaknya tiga hari yang lalu.

La Kumis (59), pedagang di Pasar Wameo Kota Baubau mengatakan, menjual cabai rawit Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per liter. Sebelum harga naik, ia menjual cabai dagangannya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu.

“Kalau per kilogramnya dijual Rp65 ribu sampai Rp70 ribu,” kata La Kumis saat ditemui di Pasar Wameo, Senin (15/7/2019).

Hal serupa juga diungkapkan pedagang lainnya, Alimuddin (47). Ia mengaku menjual cabai merah dan cabai keriting dagangannya seharga Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

“Sebelumnya harga cabai mereh dan cabai keriting saya jual Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kilogram,” ujarnya.

Baca Juga : Puluhan Tahun Menabung, Kakek Penjual Gorengan di Baubau Akhirnya Naik Haji

Para pedagang menduga naiknya harga cabai di Kota Baubau akibat musim kemarau. Pasalnya, suplai cabai dari petani saat ini minim. Terlebih stok cabai di Baubau mengandalkan petani lokal di Kepulauan Buton.

Alimuddin misalnya yang mendapat suplai cabai merah dan cabai keriting dari Desa Wakuli, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

“Kata petani saat kita tanyakan kenapa kurang masukan (suplai) cabai, mereka jawab banyak yang mati cabainya. Daunya gugur karena panas,” jelas Alimuddin.

Akibat kenaikan harga ini, para pedagang pasar merugi. Kata La Kumis, stok cabainya banyak yang membusuk.

“Biasanya kalau saya stok 40 kilogram habisnya paling lama dua hari. Tapi sekarang ini, stok 30 kilogram saja satu minggu atau sepuluh hari baru habis. Jelas banyak yang membusuk,” terangnya La Kumis. (b)

 


Penulis: M6
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini