Ingin Lulus SBMPTN UHO, Ini Tips Tentukan Prodi Pilihan

1306
Ingin Lulus SBMPTN UHO, Ini Tips Tentukan Prodi Pilihan

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pada April 2018 nanti para siswa SMA sederajat yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas tentu disibukkan dengan berbagai seleksi pendaftaran yang ada, seperti SNMPTN, SBMPTN maupun SMMPTN.

Bagi para siswa di Sulawesi Tenggara (Sultra), Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tentu menjadi salah satu universitas pilihan yang paling diminati. Selain memang terletak di Sultra, kampus tersebut juga salah satu universitas favorit di Bumi Anoa.

Namun, untuk bisa kuliah di UHO bukan hal yang mudah. Dari puluhan ribu pendaftar, yang akan diterima hanya berkisar 8.400-an pendaftar saja.

Mengingat ketatnya persaingan untuk memperoleh gelar sarjana di kampus hijau tersebut, tentu para pendaftar harus lebih jeli dan cermat menentukan pilihan. Khususnya pada pendaftaran melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang mengharuskan para pendaftar memilih maksimal tiga program studi (prodi), baik itu di universitas yang sama maupun berbeda-beda.

Untuk itu, melalui sosialisasi penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan SMMPTN yang digelar UHO beberapa waktu lalu, Wakil Rektor I UHO La Hamimu memberikan beberapa tips agar berpeluang lulus di UHO.

Tipsnya yakni berupa penempatan prodi yang akan dipilih pada pilihan pertama, kedua, maupun ketiga.

Untuk pilihan pertama, pastikan Anda menempatkan prodi dengan peminat yang tinggi namun jumlah daya tampung yang diterima sangat minim. Misalnya prodi kedokteran atau akuntansi, akan lebih baik untuk ditempatkan pada pilihan pertama agar peluang lulus tersebut ada.

“Para peserta jangan sampai menempatkan misalnya pilihan pertama kedokteran, pilihan kedua akuntansi, itu akan kecil peluangnya untuk lulus,” kata La Hamimu.

Sedangkan untuk pilihan kedua, baiknya tempatkan prodi dengan jumlah pendaftar dan daya tampung yang sebanding. Misalnya prodi agribisnis, prodi Penjaskes dan sebagainya.

Sedangkan untuk pilihan ketiga, pastikan menempatkan prodi dengan jumlah pendaftar yang jumlah peminatnya lebih sedikit dibanding daya tampung. Misalnya, prodi ekonomi pembangunan, di mana pada tahun 2017 lalu, jumlah pendaftarnya hanya sekitar 198 mahasiswa, sedang kuota yang disediakan ada 200 mahasiswa. Begitu juga prodi ilmu kesejahteraan sosial, di mana pada 2017 lalu jumlah pendaftarnya hanya 22 orang, sedang kuota yang disiapkan mencapai 44 orang. (A)

 


Reporter : Sri Rahayu
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini