Kehabisan Makanan, Petani Asal Wolo Ini Ditemukan Meninggal

1969
Kehabisan Makanan, Petani Asal Wolo Ini Ditemukan Meninggal
MENINGGAL - Paganggangi (57), ditemukan meninggal dunia di rumah kebunnya di Pakka Salo, Desa Langgomali, Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin, 15 Juli 2019 kemarin. (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Paganggangi (57), ditemukan sudah tak bernyawa lagi di rumah kebunnya di Pakka Salo, Desa Langgomali, Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin, 15 Juli 2019 kemarin.

Penata Urusan Subbag Humas Polres Kolaka, Bripka Riswandi mengatakan mayat pria bernama Paganggangi (57) asal Dusun V Tolowe Ponrewaru, Desa Tolowe Ponrewaru, Wolo, Kolaka ditemukan sekira pukul 13.00 Wita.

Baca Juga : Remaja Asal Konawe Ditemukan Meninggal di Sungai

Riswandi menyebutkan bila saat ditemukan posisi mayat pria yang kesehariannya bekerja sebagai petani tersebut dalam kondisi berbaring dan berada di dalam rumah di kebunnya.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Kata dia, peristiwa tersebut diketahui pertama kali oleh anak korban, Jusriadi (31) dan menantu korban, Marsin (26), saat keduanya menuju kebun untuk mengetahui kondisi orang tuanya. Keduanya juga bermaksud mengantar bekal makanan buat ayahnya.

“Bukannya melihat orang tuanya masih hidup, mereka malah menemukan ayahnya tergeletak tak bernyawa di dalam rumah,” ujar Riswandi, Selasa (16/7/2019).

Masih kata Riswandi, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan berdasarkan keterangan medis dari pihak Puskesmas Wolo bahwa hasil observasi kondisi mayat telah meninggal dunia sejak tiga hari yang lalu.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

Baca Juga : Seorang Karyawan PT Taspen Ditemukan Meninggal di Kosnya

Sementara itu, diperkirakan korban meninggal dunia akibat tidak mengkonsumsi makanan dikarenakan bahan makanan korban yang telah habis. Sebab, sesuai informasi anak korban, korban meninggalkan rumah pada awal Juni 2019 lalu dan tidak pernah lagi kembali kerumahnya, hingga ditemukan meninggal dunia.

“Dikarenakan faktor medan yang sulit untuk menuju ke kebunnya, maka dalam mengevakuasi korban memerlukan waktu yang cukup lama,” pungkasnya. (A)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini