ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pernyataan dari wakil ketua KONI Sulawesi Tenggara (Sultra), Eryckson Ludji yang menyatakan, cabang olahraga (cabor) permainan tidak membutuhkan sparing partner diniliai keliru oleh pengurus cabor permainan.
Pelatih Sepak Takraw Sultra, Heriansyah mengatakan, jika dilihat dari analisa olahraga pernyataan dari Eryckson tersebut sebagai sebuan kekeliruan. Sebab cabor permainan seperti sepak takraw sangatlah membutuhkan sparinb partner untuk mengukur kemampuan para atletnya.
Terkecuali lanjutnya, kajiannya dilihat dari ketersediaan anggaran dari KONI Sultra untuk menyiapkan sparing partner bagi cabor permainan itu san-sah saja. Tetapi jika dikembalikan masalah anggaran maka semua cabor tidak mendapatkan sparing partner.
“Kalau saya menilai pernyataan ini keliru, sebab bagaimana mungkin kami bisa mengukur kemapuan para atlet kami selama menjalani latihan jika tidak ada sparing partnernya,”jelasnya, di KONI Sultra, Kamis (4/8/2016).
Menimpali pernyataan Heriansyah, sekretaris Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sultra, Lukman Tambelu menyatakan, sangatlah aneh jika dinyatakan olahraga permainan tidak membutuhkan sparing partner.
Sparing partner terangnya, sangatlah penting bagi cabang olahraga bulutangkis, sebab dengan adanya sparing partner bisa mengetahui kelemahan apa saja yang mesti dibenahi buat meningkatkan kemampuan atletnya.
Senada dengan itu pelatih billiar Sultra, Najib Husain menuturkan, seharusnya bagi cabor permainan haruslah ditunjang dengan adanya sparing partner.
Untuk itu KONI Sultra sebagai induk organisasi olahraga di daerah ini bisa lebih jeli dalam menyikapi persoalan yang ada. Termasuk kata Najib, adanya sparing partner buat seluruh cabor yang membutuhkannya. (B)
Reporter Rasman Saputra
Editor Tahir Ose