ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Masyarakat Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya warga Desa Popalia mengeluhkan akses jalan di desa yang berdebu, karena belum teraspal.
Salah satu warga Desa Popalia, Tanggetada, Aco D Sadar mengatakan, akses jalan yang belum diaspal itu membuat masyarakat merasa tidak nyaman saat melewatinya. Warga pun berupaya menyuarakan keluhan lewat berbagai media sosial. Hal ini tentunya, agar pemerintah setempat bisa mendengar apa yang tengah dialami sekarang ini.
Aco yang juga merupakan tokoh masyarakat desa Popalia menambahkan, bila warga pernah menyampaikan melalui pemerintah desa supaya jalan ini masuk dalam program prioritas pemerintah. Hanya saja, masih kata dia, belum ada respon dari pemerintah agar segera mengaspal jalan yang juga dilalui sejumlah desa lainnya.
“Dari jalan poros masih ada sekitar 10 – 12 kilometer jalan yang belum teraspal. Kondisi ini sudah sangat menggangu aktifitas masyarakat,” jelasnya ditemui di Desa Popalia, Tanggetada, Kolaka, Senin (11/11/2019)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka. Salah satunya, Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi USN Kolaka, Rahmat Hidayat. Ia mengatakan sejak kegiatan perkuliahan dipindahkan ke kampus baru USN yang berada di Desa Popalia, ia dan rekan-rekannya yang lain setiap hari melalui jalur tersebut.
“Kita sudah dua tahun lebih pindah di sini, dan kita yang paling merasakan dampaknya,” kata mahasiswa kampus merah marun itu ditemui di Kampus Baru USN, Tanggetada.
Menurut dia, saat musim kemarau, mereka melalui jalan berdebu. Sedang, ketika musim hujan, jalan berlumpurlah yang di lewati. Kondisi ini, menurutnya sudah membuat warga dan mahasiswa tak nyaman. Ia berharap agar pemerintah daerah tidak menutup mata dengan kondisi jalan ini dan segera mengaspalnya.
Rektor USN Kolaka, Azhari mengatakan sudah sejak lama dirinya mengimbau pemda agar segera mengaspal jalan di Desa Popalia. Pemda seharusnya mendukung keberadaan kampus merah marun ini, dengan menyediakan akses jalan yang baik.
Lanjutnya, jalan ini bukan hanya untuk mahasiswa USN, tetapi juga menjadi jalur bagi masyarakat beberapa desa. Azhari mengatakan, pihaknya pun telah meminta kepada pemerintah daerah untuk memberikan rekomendasi bila tak menyanggupi pengaspalan jalan.
“Kita juga menerima keluhan dari tamu yang datang berkunjung ke USN. Tapi kondisinya ya seperti ini, tidak ada respon dari pemerintah untuk mengaspal jalan,” ujarnya.
Ketidakpedulian Pemda Kolaka bisa menjadi tanda tanya besar bagi pihak lainnya, yang seolah tidak mendukung keberadaan perguruan tinggi negeri di Kolaka. Sementara, pemerintah daerah di wilayah lainnya mendukung pendirian dan pengembangan perguruan tinggi negeri.
“Kami tidak minta bantuan gedung dari Pemda Kolaka, kita hanya minta agar jalan itu di aspal. Jadikan pembangunan jalan itu prioritas,” pungkasnya. (b)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki