Lahan Gambut di Koltim Kembali Terbakar, Pemadaman Terus Berlanjut

Lahan Gambut di Koltim Kembali Terbakar, Pemadaman Terus Berlanjut
LAHAN TERBAKAR - Sejumlah lahan gambut di kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan terbakar pada hari Rabu (28/8/2019). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah lahan gambut di kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan terbakar pada hari Rabu (28/8/2019).

Kepala Manggala Agni Daops Tinanggea Yanuar Fanca Kusuma mengatakan, hasil patroli yang dilakukan pihaknya menemukan titik kebakaran berada di Desa Keisio, Kecamatan Laolae.

“Kemarin jam 08.56 pagi, kami dan tim melanjutkan giat pengendalian dan pemadaman di lokasi tersebut,” katanya melalui pesan WhatsApp, Jumat (30/8/2019).

Baca Juga : Dua Desa di Kolut Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Bahkan hingga saaat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada wilayah tersebut masih terjadi.

Lahan yang terbakar ini ditumbuhi jenis tanaman semak, vegetasi pakis dan tergolong tanah gambut. Lokasi Kahutla ini berada 50 meter dari lahan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Koltim.

Kendala yang ditemui dalam proses pemadaman Karhutla ini antara lain keterbatasan alat untuk mengatasi asap di ketebalan gambut, cuaca panas dan bahan bakar permukaan masih cukup banyak.

Lahan Gambut di Koltim Kembali Terbakar, Pemadaman Terus Berlanjut

Adapun tim yang terlibat dalam kegiatan pemadaman yakni, Koramil Tirawuta, Polsek Rate dan Pospol Lalolae, Kesatuan pengelolaan hutan produksi (KPHP) unit 12 ladongi serta KPHP unit 14 Ueesi.

Baca Juga : Polsek Lakudo Simulasi Penanganan Kebakaran Hutan

Luas dan penyebab dari terbakarnya lahan pada wilayah itu belum diketahui secara pasti.

Untuk diketahui, kejadian serupa juga pernah terjadi berbulan-bulan pada 2017 dan 2018.

Luas lahan gambut yang terbakar 2017 hampir mencapai 300 hektar dan tahun 2018 sekitar puluhan hektar.

Parahnya 2017 lalu Desa Puroda Jaya, Tinondo, Koltim beberapa hari dikepung asap yang menyebabkan sejumlah warga ketika malam hari harus mengungsi ke tempat lain, proses belajar mengajar juga sempat terganggu ketika itu serta adapula warga yang mengalami sesak nafas karena asap yang menyengat.(C)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini