ZONASULTRA.ID,KENDARI – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bersama Komisi VII DPR RI dan Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membagikan 16.930 konverter kit Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG untuk nelayan dan petani di tiga Kota/Kabupaten se-Sulawesi Tenggara (Sultra).
Program tersebut menjadi bagian dari transisi energi skala mikro untuk membuat petani dan nelayan semakin efisien dalam menggunakan bahan bakar dan mempermudah akses mendapatkan bahan bakar tersebut.
Tiga Kota/Kabupaten se-Sultra yang mendapatkan 16.930 konverter kit yaitu Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Konawe Selatan (Konsel) dan Kota Kendari. Paket yang dibagikan terdiri dari 8.399 paket untuk nelayan dan 8.531 paket untuk petani.
Area Manager Comm, Rel & CSR Fahrougi, Andriani Sumampouw mengatakan, dengan adanya program konversi BBM ke LPG ini petani dan nelayan akan sangat diuntungkan.
Selain dari sisi akses tabung LPG bisa ditemukan dimana saja sekarang dan dari sisi efisiensi ada penghematan.
“Mereka bisa menghemat pengeluaran pemakaian BBM. Dengan pemakaian normal, 1 tabung LPG 3 Kg setara dengan 7 liter BBM, jelas sangat menghemat apalagi dengan kondisi harga sekarang,” katanya melalui rilis pers, pada Kamis (1/12/2022).
Selain itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan, secara nasional program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan total 99 ribu lebih paket konversi untuk petani dan nelayan hingga tahun 2021. Program ini bertujuan awalnya bertujuan untuk menyelamarkan lingkungan.
Ia menyebut bahwa saat ini hampir seluruh desa di Sulawesi sudah memiliki pangkalan dengan adanya inisiatif program One Village One Outlet (OVOO) LPG, diharapkan semua kebutuhan nelayan dan petani dapat tercover dan dengan adanya konversi BBM ke LPG diharapkan juga dapat mengurangi pembelian BBm menggunakan jerigen di SPBU oleh petani dan nelayan.
“Pemakaian gas LPG emisinya lebih sedikit dibandingkan dengan BBM,” ungkapnya. (C)
Kontributor: Sutarman
Editor: Ilham Surahmin