ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Kalimantan Barat tepatnya Pontianak kembali dipercaya pemerintah pusat melalui program Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kantor Staf Presiden (KSP) dalam rangka pelaksanaan Festival Ikan dan Lomba Masak Ikan Nusantara yang akan dihelat di Taman Alun Kapuas, pada Selasa 1 Agustus 2017.
Seperti diketahui, perayaan ini merupakan rangkaian perayaan 72 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti didampingi Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asdep Segmen Pasar Personal Kemenpar Wawan Gunawan mengatakan, Lomba Masak Ikan Nusantara adalah kompetisi masak yang terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia, bertujuan untuk mencari koki terbaik yang dapat mengolah hasil laut menjadi hidangan lezat dan bergizi.
Kata Esthy, pemenang lomba masak akan mendapatkan kesempatan workshop dan memasak untuk Presiden Joko Widodo dalam rangkaian perayaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara. ”Nah, Pontianak, Kalimantan Barat menjadi 1 dari 13 provinsi yang dipilih menjadi lokasi audisi dan pelaksanaan kegiatan lomba masak ikan, dan diberi tema ‘Pesona Ikan Khatulistiwa’ dengan menghadirkan masakan khas Kalimantan Barat, nanti panitia akan menyediakan ikan yang akan diolah antara lain ikan belida, patin dan lais,” ujar Wawan yang juga diamini Kasubid Spa dan Kuliner Asdep Segmen Pasar Personal Suheriyah.
Lebih lanjut Wawan mengatakan, untuk bumbu dan peralatan khusus peserta silahkan membawa masing-masing tetapi untuk kompor disiapkan oleh panitia.
Untuk pendaftaran lomba melalui website www.primarasa.co.id atau bisa melalui formulir yang disiapkan oleh panitia di Kalimantan Barat, yang dapat diambil di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Ekonomi Kreatif Kalimantan Barat, Jalan Sutoyo Pontianak, Kalimantan Barat. Atau untuk informasi bisa menghubungi Rumaktif Pontianak, 085252434343 via WA/SMS untuk membantu melakukan registrasi peserta.
Wawan juga berharap, dengan kegiatan ini Pontianak semakin dikenal dengan keanekaragaman serta rasa yang luar biasa dari kuliner Pontianak. Apalagi Pontianak kota dengan Sungai Kapuas yang kaya akan jenis ikan. “Kami yakin Pontianak akan banyak calon juara yang siap menuju Istana, dan dengan Pesona Ikan Khatulistiwa kita juga berharap Pontianak semakin dikenal dengan pesona Kapuasnya karena pelaksanaannya di Taman Alun Kapuas, acara ini bisa menjadi atraksi yang memiliki value media tinggi,” kata pria yang biasa dipanggil Ki Dalang Ajen itu.
Terpisah, Kepala Dinas Disporapar Kota Pontianak Syarif Saleh mengatakan kegiatan ini akan memperkenalkan keanekaragaman kuliner Pontianak yang luar biasa. Apalagi Pontianak, kota dengan Sungai Kapuas, kaya akan beragam jenis ikan.
“Saya yakin Pontianak memiliki banyak calon juara yang siap menuju Istana. Dengan Pesona Ikan Khatulistiwa, kami juga berharap Pontianak semakin dikenal lewat pesona Kapuas-nya karena pelaksanaan lomba di Taman Alun Kapuas,” ungkap Syarif.
Kata Syarif, tujuan audisi adalah untuk bertemu langsung dengan koki terbaik dari seluruh Indonesia dan pemenangnya mendapatkan kesempatan workshop serta memasak untuk Presiden Joko Widodo pada Perayaan 17 Agustus 2017 di Istana Negara.
“Melalui ikan, Kalimantan Barat menuju Istana Presiden,” tegas Kartius, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, Ekonomi Kreatif Provinsi Kalimantan Barat.
Kartius juga mengatakan, Lomba Masak Ikan Nusantara terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia berusia 18-55 tahun yang memiliki identitas resmi dan punya minat memasak. Kriteria penilaian meliputi: rasa, penyajian atau presentasi, kreativitas, dan kebersihan.
Kata Kartius, panitia sudah menemukan 12 koki terbaik dari audisi Batam (16 Juli), Gorontalo (18 Juli), Biak, Papua (25 Juli), dan Jakarta (28 Juli) yang masuk dalam daftar Semi Finalis Lomba Masak Ikan Nusantara. Perwakilan Semi Finalis dari Batam adalah Endang (Dawet Datin), Sri Sudaryani (Lawar Cumi), dan Sri Ekowati (Lontong Singkong Tongkol). ” Semoga lahir dari daerah kami juga,” kata Kartius yang diamini Syarif.
Tiga terbaik dari Gorontalo yaitu Anita Attu (Iloni Burger), Narti Buo (Ikan Santan Goroho), dan Non Lahibu (Ikan Woku Gabus Bambu Kuning). Sementara Biak, Papua diwakili oleh Yohana Padwa (Petatas Isi Ikan Tuna), Matelda F. Maryen (Kerang Tumis Labu Kuning), dan Ludia Ronaumbre (Soup Ikan Kakap). Jakarta akan diwakili oleh Lasga (Mouse Nila Asam Padeh), Novita Bunjamin (Ikan Thiam Som), dan Ruben Jeremia (Gabus Pucung Sambal Pete).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, reputasi kuliner akan menaikkan citra pariwisata Indonesia. Karena kuliner ketika sudah siap dipromosikan, dikapitalisasi, maka dia sudah masuk pariwisata. ”Kuliner itu menjadi bagian yang penting dalam pariwisata. Semakin banyak makanan kita yang dikenal, maka semakin banyak yang ingin ke negara kita. Ini adalah kultur diplomasi bangsa kita,” ujar Arief Yahya beberapa waktu lalu. (*)