Puluhan Nelayan di Nambo Tolak Penertiban Karamba, DPRD: Kita Tunda Dulu

243
Puluhan Nelayan di Nambo Tolak Penertiban Karamba, DPRD: Kita Tunda Dulu
Kunjungan - Kunjungan DPRD Kota Kendari dilokasi karamba baru yang ditolak nelayan untuk pindah dengan alasan disesuaikan untuk tempat budidaya ikan, Selasa (8/6/2021). (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Nelayan karamba Kelurahan Petoaha dan Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menertibkan tempat budidaya ikan di tempat mereka. Pemilik karamba di Kelurahan Petoaha ada 52 orang, sedangkan di Kelurahan Bungkutoko ada 27 orang.

Menyikapinya hal tersebut Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari melakukan kunjungan dilokasi tersebut untuk mengetahui pasti penyebab nelayan menolak dipindahkan ditempat yang baru. Peninjaun tersebut turut dihadiri jajaran Pemerintahan Kecamatan Nambo, Selasa (8/6/2021).

Ketua DPRD Kota Kendari, Subhan, menjelaskan kunjungan ini untuk mendengarkan langsung alasan nelayan bertahan di karamba yang lama dan tidak mau menempati karamba baru yang telah disiapkan oleh Pemkot Kendari. Kebanyakan nelayan mengeluhkan persoalan arus yang kurang memadai serta soal lokasi yang dangkal.

BACA JUGA :  UMW Kendari Raih Penghargaan Juara 1 dari BPJS Ketenagakerjaan

“Hal tersebut dikhawatirkan bisa membuat gagal budidaya ikan mereka,” ujarnya.

Subhan menambahkan pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait untuk melakukan rapat khusus untuk membahas persoalan ini. Untuk itu pembongkaran karamba akan ditunda sampai ada solusi dari Dinas Perikanan setempat sebagai penanggungjawab.

Ketua Kelompok Karamba, Syarif, menjelaskan kekhawatiran mereka apabila pindah di karamba baru bisa membuat nelayan rugi besar dimana lokasi yang baru tidak memenuhi syarat sebagai tempat budidaya ikan. Hal tersebut terbukti dengan bibit yang dimasukkan pemerintah sebanyak 500 kebanyakan mati semua.

“Hal tersebut menjadi dasar ketakutan kami apabila pindah. Pasalnya modal kami kebanyakan besar berasal dari utang di Bank,” ujarnya.

Ia juga berharap Pemkot menunda rencana pemindahan lokasi karamba mereka karena saat ini lokasi mereka masih terdapat bibit-bibit yang belum siap panen. (b)


Penulis : M12
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini