ZONASULTRA.COM, LAWORO – Bupati Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) LM Rajiun Tumada menyebut daerah yang dipimpinnya itu sebagai miniatur mini Indonesia karena ditinggali masyarakat dari berbagai suku dan budaya. Ia sangat mengapresiasi keharmonisan warganya yang mampu hidup berdampingan satu sama lain.
Hal ini diungkapkan Rajiun saat meresmikan Gedung Serba Guna Manunggal Barakati dan Pasar Desa Suka Damai, Kecamatan Tiworo Tengah, Rabu (9/1/2019).
Mantan Kasat Pol PP Sultra ini mengungkapkan, ketika menempati rumah jabatan yang terletak di Desa Suka Damai dirinya merasa sangat aman, damai, dan nyaman. Berbagai suku ada di sini, baik Suku Muna, Jawa, Sunda, Bali, Bugis, Tolaki, dan Bajo. Keharmonisasian masyarakat di desa itu cukup nyata ia rasakan.
Oleh karena itu Rajiun mengimbau warganya untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah keharmonisan tersebut.
“Syukur alhamdulillah masyarakat di Mubar ini selalu menjaga keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari. Insyaallah ke depan Desa Suka Damai menjadi desa percontohan di Mubar yang maju dan berkembang,” tutur Rajiun.
(Baca Juga : Rajiun Targetkan Pembangunan RSUD Mubar Rampung Tahun 2020)
Tak lupa, Rajiun mengingatkan seluruh masyarakat untuk mengenang bagaimana sejarah daerah ini sebelum mekar menjadi daerah otonom baru (DOB), dengan perbedaan pembangunan yang terjadi sekarang.
Meski belum sepenuhnya selesai, kata Rajiun, tetapi geliat pembangunan sudah telihat, seperti di tiga wilayah besar di Mubar yakni Lawa Raya, Tikep Raya dan Kusambi Raya.
Lawa Raya meliputi daerah Wuna, Lafinde, Nihi, dan Maperaha. Sedangkan Guali, Lapokainse, Lakawoghe, Kasakamu, Lemoambo adalah kawasan Kusambi Raya, kemudian dari Wakoila, Waokuni, Waturempe, Kelurahan Tiworo dan Wandoke itu adalah kawasan Tikep Raya.
Saat ini pemerintah juga tengah membangun jalan lingkar. Jika telah rampung, Rajiun yakin perputaran ekonomi akan sangat pesat.
Olehnya itu, Rajiun berharap masyarakat Mubar, khususnya Desa Suka Damai untuk terus menjaga keharmonisan agar pembangunan juga terus berlanjut. (b)
Kontributor : Kasman
Editor : Jumriati