Sejumlah Buruh Diamankan Polisi Akibat Kericuhan di Pelabuhan Bungkutoko

173
Sejumlah Buruh Diamankan Polisi Akibat Kericuhan di Pelabuhan Bungkutoko
Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan buruh pada Senin (7/11/2022) di sekitar Pelabuhan Bungkutoko, Kendari berujung ricuh

ZONASULTRA.ID, KENDARI– Aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan buruh pada Senin (7/11/2022) di sekitar Pelabuhan Bungkutoko, Kendari berujung ricuh. Para buruh terlibat bentrokan dengan pihak kepolisian yang bertugas mengamankan aksi demonstrasi.

Bentrokan terjadi setelah puluhan buruh melakukan perlawanan ketika aparat kepolisian hendak mengamankan situasi dengan membuka blokade jalan yang dilakukan buruh.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Muhammad Eka Faturrahman mengatakan, akibat bentrokan polisi mengamankan 14 orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan dua orangnya lagi merupakan perempuan.

Selain mengamankan massa aksi, polisi juga menyita mobil serta alat pembesar suara yang digunakan saat demonstrasi.

“Diamankan di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi penyidikannya dari Polresta Kendari,” katanya dikonfirmasi lewat pesan singkat.

Saat demonstrasi itu para buruh menutup ruas jalan yang digunakan sebagai akses untuk memasuki area Pelindo dan Pelabuhan Newport Bungkutoko dengan sejumlah batang kayu yang sengaja diletakkan di badan jalan.

Tindakan para buruh ini membuat aktivitas bongkar muat baik di Pelabuhan Pelindo dan Pelabuhan Newport Bungkutoko menjadi lumpuh total. Mobil tronton yang biasa mengangkut barang-barang tidak dapat beroperasi seperti biasanya.

Polisi yang berjaga di lokasi kemudian mengambil langkah ingin membuka secara paksa pemblokiran jalan yang dilakukan para buruh agar menormalkan kembali pengoperasian kedua pelabuhan.

Tetapi upaya kepolisian mendapat perlawanan dari para buruh yang terlibat dalam demonstrasi. Mereka menghadang pihak kepolisian yang akan memindahkan kayu-kayu yang dipakai untuk menutup jalan. Akhirnya bentrokan tidak terelakkan. Sejumlah orang pun diamankan polisi.

Dalam demonstrasi para buruh meminta bertemu pihak Pelindo dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari untuk mempertanyakan soal sikap kedua lembaga pemerintahan ini yang belum mempekerjakan mereka.

“Padahal sudah ada keputusan hasil bidding sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur yang mengatakan untuk mempekerjakan buruh Tunas Bangsa Mandiri sebagai koperasi yang sah sudah bisa dijalankan. Namun KSOP dan Pelindo belum menjalankan itu,” kata koordinator lapangan (Korlap) aksi, Joko ditemui wartawan di tempat unjuk rasa.

Atas hak itu, para buruh menggelar aksi massa dengan tujuan agar mendapat penjelasan terkait keputusan yang tidak menggunakan tenaga buruh dalam operasi bongkar muat di pelabuhan.

Mereka meminta pemerintah daerah (Pemda) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra bersurat di kementerian terkait agar mencabut izin operasi Pelabuhan Pelindo dan Pelabuhan Newport Bungkutoko.

Zonasultra.id sudah berusaha mengakses pihak KSOP Kelas II Kendari untuk meminta tanggapan mengenai tuntutan para buruh namun belum berhasil. (C)

 


Kontributor: Yudin
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini