Siklon Tropis Bergerak ke Australia, Wilayah Sultra Berpotensi Hujan Lebat

320
ilustrasi hujan, sinkron tropis
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meterologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG) pusat menyebutkan sekitar pukul 20.00 WIB, Kamis (15/3/2018) terpantau adanya bibit siklon tropis di Laut Timor bagian utara, Pulau Jamdena, Maluku.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG pusat Mulyono R. Prabowo dalam siaran persnya mengatakan, kecepatan angin maksimum dititik tersebut sekitar 54 km/jam (30 knot).

Ini diperkirakan bergerak ke arah Tenggara menjauhi wilayah Indonesia menuju sekitar perairan Croker Island, Australia siang hari, Jumat (16/3/2018) serta diprediksi menguat menjadi Siklon Tropis, lalu bergerak ke arah Barat Daya melintasi Milikapiti, Australia.

Kondisi ini mempengaruhi pola cuaca di wilayah Indonesia hingga hari ini. Indikiasi awal adanya potensi hujan dengan intensitas lebat yang disertai kilat atau petir serta angin kencang durasi singkat dapat terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTB), pesisir Selatan Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Maluku Tenggara.

“Selain pengaruh dari bibit siklon tropis, potensi hujan lebat juga diperkirakan dapat terjadi di wilayah lain di Indonesia, yaitu di Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua dan Papua Barat,” ungkap Mulyono.

Kemudian, gelombang tinggi 2,5 hingga 4 meter terpantau akan terjadi di Laut Banda Barat Kepulauan Kei, Perairan selatan Kepulauan Kei – Kepulauan Aru, Laut Arafuru. Sedangkan gelombang tinggi 4 hingga 6 meter terpantau di Laut Arafuru bagian selatan, Perairan selatan Kepulauan Tanimbar, dan Perairan Utara Darwin, Australia.

Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah nonfrontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya 6 jam.

Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat:

1. Masyarakat yang tinggal di daerah berpotensi banjir agar waspada kemungkinan terjadinya genangan.

2. Hujan lebat yang terjadi dapat disertai/ tidak disertai dengan kilat, petir, dan angin kencang berdurasi singkat. Masyarakat diharapkan agar tidak berteduh di bawah pohon besar pada saat menemui hujan yang disertai petir.

3. Masyarakat pengendara diharapkan waspada jika menemui hujan lebat yang turun tiba-tiba yang seringkali disertai dengan penurunan jarak pandang yang signifikan.

4. Pengendara motor dihimbau agar menepi jika menemui hujan lebat yang disertai angin kencang. Jas hujan dengan jenis ponco tidak dianjurkan karena dapat memerangkap angin dan menyebabkan motor tidak seimbang.

5. Kapal-kapal pencari ikan maupun transportasi untuk mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Maluku. (A)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini