ZONASULTRA.COM, KENDARI – Transportasi menjadi kendala utama dalam pergelaran Wakatobi Wave tahun 2021 yang dimulai pada 4 hingga 6 Desember 2021. Pasalnya, masih kurang optimalnya penggunaan transportasi tersebut baik jalur udara maupun jalur laut.
Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Bimo Epyanto mengatakan bahwa pentingnya transportasi ini sebagai pendukung pariwisata bersama dengan penyediaan makanan dan minuman karena akan mempengaruhi kinerja sektor parwisata secara keseluruhan.
“Seperti pesawat, pergi ke Wakatobi mungkin penuh, tapi pulangnya tidak ada. Dan ini masuk hitung-hitungan bisnis juga,” ungkapnya dalam sambutan yang diberikan pada kegiatan capacity building media di Wakatobi pada Minggu (5/12/2021) malam.
Karena hal tersebut, banyak wisatawan luar negeri yang mungkin punya niatan ke Wakatobi tetapi terkendala di transportasi utamanya pesawat. Sedangkan untuk melalui jalur laut, wisatawan harus menempuh perjalanan paling cepat 6 jam perjalanan dengan cuaca yang tidak menentu dibanding pesawat yang hanya memakan 40 menit perjalanan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa selama pandemi Covid-19, sektor transportasi dan penyediaan makanan dan minuman cukup terdampak negatif. Kondisi tersebut dikonfirmasi oleh data Dinas Pariwisata Wakatobi yang menyatakan kunjungan wisatawan mengalami kontraksi sebesar 88,91 persen (yoy) pada tahun 2020 dengan total kunjungan hanya 3.545 orang.
Menjawab tantangan sektor pariwisata selama pandemi Covid-19 sekaligus langkah strategis dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah telah mencanangkan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI) yang disinergikan dengan Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) agar masyarakat memiliki preferensi untuk berwisata di dalam negeri dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri sebagai salah satu upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Muhamad Taslim Dalma