Bangkai Paus Sperm Whale Dikubur di Pantai Kapota Utara

181
Bangkai Paus Sperm Whale Dikubur di Pantai Kapota Utara
PAUS SPERM WHALE - Penguburan Sperm Whale di pesisir pantai Pulau Kapota, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI-Paus Sperm Whale (Paus Sperma) yang ditemukan terdampar dan menjadi bangkai di perairan Pulau Kapota, Kecamatan, Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Selasa tadi dikubur.

Penguburan bangkai paus sepanjang 9,5 meter itu dilakukan di pesisir pantai Kapota dilakukan tim Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan(AKKP) Wakatobi, Taman Nasional Wakatobi (TNW), World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, TNI AL, Waha Tourism Community (WTC) , Yayasan Wakatobi, dan, komunitas konservasi dan masyarakat daerah setempat.

“Karena dikhawatirkan dapat mengganggu lingkungan serta masyarakat sekitar karena bau tak sedap sehingga bangkai paus tersebut di kuburkan,” ujar penggiat konservasi laut Wakatobi Saleh Hanan.

Menurut Saleh dengan kasus terdamparnya paus dengan kondisi perut dipenuhi sampah plastik, menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk lebih gencar mengkampanyekan kepada masyarakat lebih menjaga laut.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

(Berita Terkait : Paus Sperm Whale Ditemukan Mati Terdampar di Perairan Wakatobi)

Sementara itu, MPA and Biodiversity Officer, WWF, Kartika Sumolang yang dikofirmasi terpisah, mengatakan kasus kematian paus sperma masih terus didalami. Pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian paus. Terkait sampah plastik yang terdapat dalam perut paus, terdapat 5,9 kilogram sampah yang ditemukan dalam perut paus. Jenisnya pun bermacam-macam, mulai dari tutup botol, botol plastik, karung nilon, sendal jepit dan lainya.

“Ada 5,9 kilogram sampah dalam saluran pencernaan paus. Untuk penyebab kematian masih diteliti. Sampah yang ada dalam saluran pencernaan paus kami prediksi sudah lama,” terang Kartika.

Seperti diberitakan pada Senin 19 November 2018, ditemukan bangkai paus yang terdampar dan sudah membusuk di Pantai Kapota. Dalam saluran saluran pencernaan paus dipenuhi berbagai jenis sampah plastik dengan berat total basah 5,9 kilogram. Pada saat dilakukan pemilahan jenis sampah plastik di Kampus AKKP terdiri atas jenis plastik keras (19pcs, 140gr), botol plastik (4pcs, 150gr), kantung plastik (25pcs, 260gr), gelas plastik (115pcs, 750gr), sandal jepit (2pcs, 270gr), tali rafia yg mendominasi seberat 3,26gr.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Berdasarkan analisa beberapa foto yang dikirimkan oleh tim adalah jenis paus Sperma atau paus kepala kotak (Physeter macrocephalus). Hal ini terlihat dari bentuk kepalanya yang besar dan kotak dibagian depan serta bentuk rahangnya yang slim serta dijumpai adanya gigi pada rahang paus tersebut.

Paus sperma adalah jenis paus terbesar dari golongan paus bergigi. (B)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini