ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Konawe Selatan (Konsel) mengimbau kepada pemerintah daerah (Pemda) serta masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau pada 2022 ini.
Kepala Stasiun Klimatologi Konsel Aris Yunatas mengatakan, secara umum wilayah Sultra akan memasuki musim kemarau pada Juli dan Agustus 2022. Kata dia, musim kemarau tahun ini tidak dibayangi oleh fenomena global La Nina dan El Nino sehingga bisa mempersiapkan diri dari bencana ekstrem yang bisa terjadi.
“Misalnya kebakaran hutan, kekeringan, gagal panen, kekurangan air bersih dan sebagainya,” ucap Aris ditemui di kantornya, Rabu (13/4/2022).
Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Muda Staklim Konsel, Siti Risnayah mengatakan, kondisi cuaca pada April, Mei dan Juni 2022 perlu diwaspadai karena diprediksi curah hujan tinggi di beberapa kabupaten seperti Konut, Konawe, Konsel, Koltim, Kolut, Butur, Buton, Busel, Wakatobi, Kendari, Konkep, Muna,dan Baubau.
“Puncak musim kemarau di Sultra diprakirakan pada September dan Oktober 2022,” ucapnya.
Lanjutnya, wilayah di Sultra yang berpotensi mengalami kekeringan yaitu Bombana, sebagian Konsel, Muna dan Buteng yang cenderung lebih kering dari wilayah lainnya.
Selain itu, rata-rata curah hujan per tahunnya paling rendah di wilayah Bombana dan rawan mengalami kebakaran lahan dan hutan saat kemarau karena memiliki banyak hutan.
Pada Juli dan Agustus diprakirakan awal musim kemarau terjadi pada wilayah Baubau, Bombana, Buton, Busel, Buteng, Butur, Muna, Mubar dan Wakatobi. Prakiraan awal musim kemarau 2022 di Sultra pada umumnya mundur dari rata-rata normalnya, sehingga masyarakat diimbau agar terus memperhatikan informasi iklim dari BMKG. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati
