ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tenggara (Sultra) meresmikan situs belanja pangan online belanjakendari.com yang pertama di Kendari, Selasa (18/8/2020).
Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sultra, Ermin Tora mengungkapkan, hadirnya situs website tersebut dalam rangka memaksimalkan distribusi penyaluran bahan pangan di Sultra. Tak hanya itu, pihaknya menilai saat ini masyarakat membutuhkan pelayanan yang mudah dan cepat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari.
Misalnya untuk membeli beras, minyak, gula, telur, terigu serta beberapa kebutuhan sembako lainnya. Selain meresmikan situs belanja pangan online Bulog juga membuka Rumah Pangan Kita (RPK) Center yang berada di samping kantor Bulog Sultra.
Dijelaskan Ermin, belanjakendari.com merupakan platform belanja online yang dikelola oleh internal Bulog sultra. Selain mempermudah layanan hal ini juga membantu Bulog untuk memperkenalkan produk yang dimiliki maupun yang dikuasai Bulog sehingga mempermudah masyarakat dalam mengakses kebutuhan pangan.
“Website penjualan ini juga dapat mendukung program-program pemerintah dalam menyalurkan pangan ke masyarakat, tapi bukan tujuan kita untuk mematikan usaha lokal. Ke depan bahkan mitra mitra Bulog tidak mesti toko kios kecil pun bisa menjadi mitra kita dalam pengembangannya nanti,” ujarnya usai melakukan peresmian.
Soal harga jual yang ditawarkan melalui website itu, Bulog Sultra tetap menjual dengan harga yang selama ini memang menjadi harga ketetapan dari Bulog atau sesuai dengan ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET). Hal ini dilakukan untuk tetap menjalankan salah satu fungsi Bulog yakni menjaga stabilisasi harga di pasar.
Sistem pembayaran yang disediakan saat ini apabila masyarakat melakukan transaksi pembelian melalui situs belanjakendari.com yakni cash on delivery (COD) atau bayar di tempat. Artinya, ketika barang diantarkan maka masyarakat membayar saat barang tersebut sudah sampai di rumahnya. Nanti, akan disiapkan pula sistem pembayaran non-tunai.
“Untuk di luar Kendari nanti RPK yang ada di sana kita suplai barangnya dari sini. Dan seperti di Baubau juga sudah berjalan,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk proses pengantaran barang pesanan warga Bulog bekerjasama dengan penyedia jasa transportasi online yang beroperasi di Kendari.
Untuk RPK dijelaskan, harus beda dengan warung pada umumnya. Pasalnya, RPK adalah outlet jaringan yang dikembangkan Bulog dalam memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat.
Harapannya masyarakat tidak perlu lagi ke pasar. Dengan pengembangan ini, akan mendorong pembukaan lapangan kerja sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat. Di Sultra RPK ada sekitar 200 outlet. Sampai saat ini masih melakukan kegiatan penjualan offline. Belum diintegrasikan dengan kemajuan digital.
“Selama ini, kendala yang dihadapi yaitu keberlanjutan suplai produk. Melalui website ini banyak perusahaan yang bisa mengembangkan bisnis tanpa perlu memiliki produk,” pungkasnya.
Dia menambahkan, ketersediaan produk tidak harus dimiliki, cukup dikuasai dengan melibatkan pelaku usaha lain. Salah satu kelebihan RPK, bisa diintegrasikan antara kedekatan outlet dengan masyarakat.
Editor: Ilham Surahmin