Disparbud Butur Diminta Gelar Atraksi Kebudayaan Setiap Bulan

BUPATI BUTUR - Bupati Buton Utara saat memberikan sambutan pada puncak acara sunatan massal tradisional dalam kegiatan Festival Bhatata Kulisusu, di lapangan Raja Jin, Rabu (14/8/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Bupati Buton Utara (Butur), Abu Hasan mendukung kegiatan atraksi budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata setempat. Ia meminta agar kegiatan bernuansa budaya, tak hanya diselenggarakan setahun sekali, tetapi lebih sering lagi.

Abu Hasan menuturkan, upaya menjaga dan melestarikan budaya lokal mesti harus dilakukan. Salahsatunya dengan terus mengembangkan kegiatan yang sifatnya produktif.

Baca Juga : Bupati Butur Dorong Pelestarian Seni dan Budaya Lokal

Ia menyebut, salah satu contohnya adalah sunatan (khitanan) tradisional. Aktivitas ini sudah dianut turun temurun masyarakat setempat, dari para leluhur sebelumnya. Kata dia, kegiatan itu harus dilestarikan karena selain bercorak budaya, sunatan tradisional juga memiliki keunikan dan nilai-nilai spiritual.

Acara sunatan ini, sudah diprogramkan oleh dinas pariwisata dan kebudayaan setempat dalam kegiatan tahunan, Festival Bharata Kulisusu. Sebanyak 40 anak, disunat secara massal.

Menurutnya, penyelenggaraan kegiatan budaya setiap tahun, memiliki rentang waktu yang cukup lama. Sementara, jenis warisan kebudayaan di Butur sangat beragam. Untuk itu, ia meminta kepada instansi terkait, sedapat mungkin mengupayakan pelaksanaan atraksi budaya setiap bulan.

“Saya minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk memeras pikiran agar bisa menampilkan atraksi budaya minimal satu tahun 12 kali atraksi budaya. Ini berarti setiap bulan harus ada atraksi budaya yang kita tampilkan yang akan ditonton oleh masyarakat,” tuturnya, saat memberikan sambutan pada puncak sunatan massal tradisional, di lapangan Raja Jim, Rabu (14/8/2019).

Baca Juga : Bupati Butur Luncurkan Bibit Unggul Rumput Laut Jenis Terbaru

Dengan adanya atraksi budaya yang rutin digelar setiap bulan, lanjutnya, budaya lokal yang masih bersebaran, akan bisa terorganisir kembali menjadi satu kesatuan budaya daerah. Yang nantinya, akan menjadi milik masyarakat setempat, baik saat ini dan di masa-masa yang akan datang.

Sementara itu, Kepala Disparbud Butur, Harlin Hari mengungkapkan, sunatan tradisional adalah salah satu rangkaian budaya yang diwarisi. Kata dia, kebudayaan yang sudah diwariskan para leluhur, patut untuk dilestarikan sampai generasi yang akan datang. (B)

 


Kontributor: Irsan Rano
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini