Distan Bombana Mulai Gencar Penanaman Padi Sawah Melalui Jarwo

Distan Bombana Mulai Gencar Penanaman Padi Sawah Melalui Jarwo
PENANAMAN PADI - Kelompok Tani Mepopokaa di Desa Toburi, Kecamatan Poleang Utara, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi lokasi awal penanaman padi sawah menggunakan sistem Jarwo 2:1. (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dinas Pertanian (Distan) Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mulai menggencar melakukan penanaman padi sawah di lahan irigasi melalui sistem jajar legowo (Jarwo). Melalui sistem ini, produksi padi sawah diyakini mampu meningkat dua kali lipat ketimbang tahun-tahun sebelumnya.

Sistem Jarwo di delapan Kecamatan ini ditargetkan seluas seribu hektar dengan target penggunaan Atabela sebanyak 375 unit. Di mana, setiap unit ditarget menyasar tiga hektar.

Kepala Dinas Pertanian Bombana, Andi Nur Alam menjelaskan program tersebut merupakan tindak lanjut dari sosialisasi sebelumnya dalam gerakan Peningkatan Produksi Padi Sawah dan Irigasi (GP3SI). Kini, pihaknya mulai menerapkannya pada kelompok Mepopokaa di Desa Toburi, Kecamatan Poleang Utara.

Distan Bombana Mulai Gencar Penanaman Padi Sawah Melalui Jarwo

” Kita sudah mulai melakukan penanaman menggunakan sistem Jarwo 2:1. Artinya, ada sejumlah manfaat dengan menerapkan sistem Jarwo ini antara lain produktifitas tanaman padi bisa meningkat 30 hingga 40 persen mempermudah perawatan dan mengurangi hama penyakit,” terangnya Andi Nur Alam saat penerapan sistem Jarwo tersebut di Poleang Utara, Senin (8/10/2018).

“GP3SI sebagai inovasi percepatan produktifitas padi sawah irigasi di daerah kita ini ditargetkan seribu hektar lahan. Jadi sistem tetsebut sebagai langkah tepat untuk proses optimalisasinya hingga mencapai beberapa kali lipat dari hasil sebelumnya,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa di lapangan penerapan sistem Jarwo dilakukan dengan cara padi ditanam dalam beberapa barisan diselingi satu barisan kosong. Lalu, baris tanaman dan baris kosongnya disebut satu unit legowo. Bila terdapat dua baris tanam per unit legowo maka disebut legowo 2:1, sementara jika empat baris tanam per unit legowo disebut legowo 4:1 dan seterusnya.

Adapun delapan kecamatan yang menjadi sasaran utama penerapan GP3SI melalui Jarwo 2:1 yaitu, Kecamatan Rumbia dengan target 42 hektar lahan. Kecamatan Ratowatu Utara dengan cakupan 80 hektar lahan. Lantary Jaya seluas 167 hektar, Ratowatu 50 hektar.

Kemudian, Kecamatan Poleang Utara sebagai sasaran terbesar seluas 349 hektar. Poleang Timur dengan cakupan 254 hektar dan Kecamatan Tontonunu seluas 58 hektar dengan total keseluruhan seluas 1000 hektar. (B)

 


Reporter : Muhammad Jamil
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini