ZONASULTRA.COM,ANDOOLO – Tebaran debu yang timbul akibat proyek peningkatan jalan di Andoolo, ibukota kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) turut dikomentari angggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat.
Salas satunya dikemukana anggota Komisi III DPRD kabupaten Konsel, Senawan Silondae. Dia mengaku telah banyak mendapat laporan dari masyarakat akibat banyaknya debu yang bertebaran akibat proyek pembangunan jalan sepanjang 5,3 kilo meter itu.
Menurutnya, PT Sarana Perkasa selakuu pihak rekanan proyek itu harus bertanggungjawab atas dampak debu yang ditimbulkan dalam pelaksanaan pengaspalan jalan tersebut.
“Jadi memang soal debu ini, jelas-jelas tertuang dalam kontrak, itu ada Water Tank, itu harus dilakukan. Kalau tidak, maka itu jelas melanggar, dan persoalan debu ini dampaknya besar bagi kesehatan, jadi tidak cuma soal aktifitas saja. Laporan ini sudah saya terima dari berbagai pihak,” kata Senawan, Rabu (24/10/2018).
Berita Terkait : Warga Keluhkan Debu Pembangunan Peningkatan Jalan di Ibukota Konsel
Selain hal itu. Senawan juga mengakui pihaknya telah menerima laporan beberapa pengendara yang mengalami kecelakaan akibat kurangnya rambu lalulintas yang dipasang sepanjang jalur proyek itu.
Senawan berjanji pihaknya bakal menyurati PT Sarana Perkasa dan satuan kerja terkait untuk menyelesaikan persoalan itu.
“Ini tidak bisa dibiarkan, warga sudah banyak yang resah,” terangya.
Sebelumnya, petugas lapangan PT Sarana Perkasa, Sutrisno mengaku saat ini pihaknya sedang memperbaiki mobil tangki yang selama ini digunakan untuk menyiram debu di daerah proyek itu.
Kata dia, mobil tangki itu sudah rusak sejak satu minggu terakhir. Sebagai alternatif, mereka menyiapkan mobil pengangkut tower air untuk menyiram debu di sepanjang jalan itu. Sayangnya, hal itu dinilai tidak efektif.
“Mungkin besok (hari ini) mobilnya sudah bisa dipakai beroperasi,” janjinya. (C)