Film “Doa yang Tersirat” Asal Sultra Masuk Nominasi 6 Besar Terbaik Tingkat Nasional

Film "Doa yang Tersirat" Asal Sultra Masuk Nominasi 6 Besar Terbaik Tingkat Nasional
Penghargaan - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra, Zainal Mustamin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada kru film tersebut melalui sutradara film, Dedeng berupa piagam penghargaan, piala serta uang pembinaan sebesar Rp6 juta pada Selasa (20/7/2022).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Film pendek berdurasi 9 menit 33 detik asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan judul “Doa yang Tersirat” karya Luxfira Picture berhasil mewakili Sultra dengan masuk nominasi 6 besar film terbaik tingkat nasional.

Film tersebut berhasil masuk 6 besar film terbaik melalui kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tahun 2022 dengan tema “Ku Syiar Islam dengan Caraku” yang diinisiasi oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Film “Doa yang Tersirat” menceritakan seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Randa yang taat beribadah bertemu seorang wanita pekerja malam bernama Ica. Pertemuan berawal dari hubungan antara penumpang dan driver yang lambat laun berubah menjadi hubungan teman yang membawa ke arah kebaikan.

Momen terbaik terjadi saat ojol dengan caranya berdakwah kepada wanita malam itu dengan mengajaknya BO (bantu orang lain). Tepat pukul 8 pagi, wanita itu dijemput dan diajak berkeliling untuk membantu sesama, membawa ke panti asuhan dan membagikan makanan kepada orang-orang di jalan.

Proses membantu sesama itu dijadikan Randa sebagai momen mengajak wanita itu merubah penampilannya dan tingkah lakunya ke arah yang lebih baik dengan menggunakan pakaian yang lebih sopan dan menutup aurat.

Film yang secara keseluruhan menggunakan Bahasa Tolaki (bahasa Salah satu daerah di Sultra) menjadi daya tarik sendiri bagi seluruh penonton. Pasalnya, selain penuh dengan nasihat, film ini memberitahu penonton bahasa daerah yang ada di wilayah Indonesia.

Akan hal tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra, Zainal Mustamin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada kru film tersebut melalui sutradara film, Dedeng berupa piagam penghargaan, piala serta uang pembinaan sebesar Rp6 juta pada Selasa (19/7/2022).

Kata Zainal, dalam menghadirkan film islami terbaik, Kanwil Kemenag Sultra melibatkan generasi milenial di Sultra untuk merespon program prioritas Menag terkait penguatan moderasi beragama dan transformasi digital dengan gerakan Kemenag Bersahabat.

“Film ini menginspirasi, pesan yang disampaikan dengan gaya yang tidak monoton, tidak terlalu akademik, namun menggunakan bahasa dan gaya khas milenial, serta kearifan lokal yang ada di daerah khususnya wilayah Sultra,” ungkapnya.(B)


Kontributor : Ismu Samadhani
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini