Harga Bawang Putih di Mubar Naik Dua Kali Lipat

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Mubar, La Ode Anwarono
La Ode Anwarono

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Harga bahan pokok melonjak naik selama bulan Suci Ramadan, terutama untuk harga bawang putih. Begitupun yang terjadi di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) harga bawang putih naik hingga dua kali lipat, sedangkan bawang merah berangsur turun.

Eti (50), warga Desa Mekar Jaya yang juga pedagang bakso mengeluhkan akan mahalnya bawang putih itu. Meski harga mahal mau tidak mau ia harus membeli bumbu dapur itu. Karena harus menggunakan bawang putih untuk pembuatan kuah bakso jualannya.

“Sebelum naik bawang putih, dulu kita beli banyak sekali bawangnya, kalau sekarang secukupnya saja. Kalau kita tidak beli bawang terpaksa kita tidak jualan, kalau tidak jualan kita mau makan apa,” ucapnya saat ditemui di rumah makan baksonya.

Tempat terpisah, Rina (20) ibu rumah tangga juga mengeluhkan harga bahan pokok yang melonjak naik. Dirinya terbiasa membeli bahan-bahan pokok untuk keperluan dapur dengan stok banyak, tapi sekarang terpaksa menguranginya dikarenakan harga bahan pokok yang melonjak naik.

Baca Juga : Cincau dan Cireng, Kuliner Khas Buka Puasa Masyarakat Sunda di Mubar

“Sebelum masuk bulan puasa ini saya biasa beli telur itu 2 rak untuk keperluan sebulan, kini membeli cuman perbutir saja sesuai kebutuhan di rumah. Kalau bawang putih biasa saya beli satu kilo, tetapi sekarang cuman seadanya saja, kalau gula pasir paling setengah kilo saja,” cetusnya.

Untuk itu ia berharap kepada pemerintah Mubar segera mencarikan solusi atas kenaikan harga bahan pokok, yang menjadi kebutuhan masayarakat tiap harinya. Selain itu juga, dirinya berharap harga bahan kebutuhan pangan lain tidak ikut naik.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Mubar, La Ode Anwarono menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemantauannya hampir semua harga bahan pokok naik, seperti bawang putih dari yang sebelumnya dijual Rp 38 ribu per kilo, sekarang naik menembus Rp 80 ribu per kilo. Lanjut dia, telur juga mengalami kenaikan dari harga normal Rp 43 ribu naik hingga mendekati harga Rp 55 ribu per rak.

“Kita tidak bisa pungkiri hampir setiap tahun bawang putih dan telur ini naik. Tetapi tahun ini, harga bawang merah menurun yang tadinya di jual Rp 55 per kilo, sekarang turun menjadi Rp 40 ribu hingga ada kita dapatkan menjual Rp 37 ribu per kilo tetapi kuliatasnya agak dibawah,” kata La Ode Anwarono saat ditemui di kantornya, Selasa (14/5/2019).

Selain bawang putih dan telur yang melonjak naik, kata Anwarono, gula pasir juga naik. Kondisi ini setelah pihaknya melakukan sidak di beberapa pasar. Harga gula pasir normalnya Rp 550 ribu per karung, sekarang naik menjadi Rp 630 ribu per karungnya.

“Gula pasir juga ini selama puasa ini cenderung naik. Kita juga dapatkan ada beberapa bahan pokok yang stabil seperti terigu, dan beras,” jelasnya.

Untuk itu, dirinya berharap demi kelancaran distribusi bahan pokok ini, pihak terkait seperti Dishub dapat menyiapkan kebutuhan transportasi agar lancar. Selain itu, pihak kepolisian juga dapat mengawasi setiap pedagang yang nakal dan sengaja melakukan penimbunan bahan pokok ini. (b)

 


Kontributor : Kasman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini