Harga Cabai di Kendari Mulai Turun, Ini Penyebabnya

Harga Cabai di Kendari Mulai Turun, Ini Penyebabnya
Harga cabai di beberapa pasar Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan cuaca yang sudah stabil dan bersamaan dengan panen raya sehingga stok melimpah. (M2/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Harga cabai di beberapa pasar Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan cuaca yang sudah stabil dan bersamaan dengan panen raya sehingga stok melimpah.

Harga cabai lebih dominan turun, sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa pedagang pasar, di antaranya Pasar Baruga, Pasar Anduonohu, dan Pasar Korem.

Salah satu pedagang Pasar Baruga, Uni (42) mengatakan harga cabai rawit sebelumnya seharga Rp100 ribu per kg, kini harganya Rp30 ribu per kg. Sama halnya cabai keriting, harganya dari Rp60 ribu per kg menjadi Rp25 ribu per kg.

BACA JUGA :  Banyak Penumpang Tidak Penuhi Syarat, Lion Air Setop Penerbangan

“Sebelumnya harga cabai naik karena hujan, akhirnya stok cabai di Kendari tidak cukup. Di sini baru 2 hari cabai rawit turun harganya, kalau cabai keriting sudah 2 minggu turun harganya,” ungkap Uni saat ditemui pada Sabtu (22/01/2022).

Sementara itu, Anisa (29) pedagang Pasar Anduonohu mengatakan, sudah 2 minggu cabai mengalami penurunan harga. Cabai rawit yang mulanya Rp120 ribu per kg menjadi Rp50 ribu per kg. Sedangkan cabai keriting mengalami penurunan dari harga Rp70 ribu per kg, kini seharga Rp45 ribu per kg.

BACA JUGA :  Kepala BPS RI : Program Satu Data Membantu Pemerintah Tentukan Kebijakan

Di tempat berbeda, Nur Resky Wahyuni (25) pedagang Pasar Korem juga mengatakan penurunan harga cabai. Ia mengatakan, cabai rawit yang mulanya seharga Rp85 ribu per kg, kini menjadi Rp30 ribu per kg.

“Harga lombok turun karena bersamaan panen raya dan stok langsung dari petani. Yang sebabkan lombok mahal itu karena kurangnya lombok lokal dan harus ambil lombok dari luar daerah,” ujarnya. (C)

 


Penulis: M2
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini